Nakita.id.- Sering kan kita disarankan untuk menjemur bayi yang baru lahir di bawah sinar matahari pagi? Ya, sinar matahari pagi penting untuk pembentukkan vitamin D di kulit. Bayi perlu terpapar sinar ultraviolet B (UVB) tingkat rendah agar dapat memproduksi vitamin D.
Menurut keterangan dr. Meta Herdiana Hanindita, SpA dari RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, jika vitamin D diproduksi dalam jumlah cukup, tentu akan berguna untuk kesehatan. Apa sajakah manfaatnya? Vitamin D memiliki faedah untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, gigi, kuku serta kulit. Selain itu vitamin D dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Lalu usia berapa bayi disarankan untuk dijemur? Merunut AAP (American Academy of Pediatrics) yang direkomendasikan terkena paparan sinar matahari secara langsung adalah bayi berusia 0—6 bulan, sekali lagi ini terkait dengan vitamin D yang sangat dibutuhkan bayi.
Baca juga: Jangan Biarkan Bayi Terpapar Sinar Matahari Tanpa Perlindungan
WAKTU HARUS TEPAT
Untuk waktu terbaik menjemur bayi sebenarnya tidak ada waktu yang pasti karena bergantung pada letak geografis dan musim. Bisa saja kan di wilayah sebelah barat Indonesia, pukul 9 pagi masih gelap pada musim hujan. Sementara, di wilayah yang lain ternyata pukul 6 pagi saja sudah terang benderang.
Akan tetapi tak perlu bingung. Sebagai patokan, biasanya radiasi sinar matahari yang masih rendah sekitar pukul 7—9 pagi. Di atas pukul 10 pagi jumlah radiasi sinar UVB yang paling tinggi.
Kenapa perlu memerhatikan rentang jam-jam tersebut? Sebab untuk membantu produksi vitamin D, bayi membutuhkan paparan radiasi UVB rendah. Nah, jika dijemur saat radiasi UVB tinggi, tentu tak ada gunanya dan justru dapat meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari.
Selain memilih waktu yang dinilai tepat, kita juga perlu memerhatikan berapa lama aktivitas menjemur bayi itu dilakukan. Mengenai hal ini, juga bergantung pada waktu, musim, serta letak geografis. Tapi secara garis besar antara 10—15 menit saja.
Terkait hal ini, memang belum ada penelitian yang menentukan seberapa tingkat paparan sinar matahari yang dibutuhkan bayi/anak untuk menyintesis vitamin D yang memadai dan seberapa lama yang dibutuhkan.
Akan tetapi, jika dijemur terlalu sebentar, tentunya vitamin D yang didapat masih belum memadai. Sebaliknya, kalau terlalu lama, tak ada gunanya lagi. Malah bisa membuat bayi merasa tak nyaman.
Baca juga: Ketahui Beda Sunblock dan Sunscreen Sebelum Memakainya
WASPADAI PAPARAN LANGSUNG
Dengan situasi polusi global saat ini di mana lapisan ozon makin tipis, beredar kabar yang juga menyebutkan cahaya matahari tidak lagi efektif bagi bayi. Justru bisa menimbulkan efek negatif.
Terkait kabar ini, sebetulnya belum ada penelitian yang mendukung secara pasti pernyataan itu. Yang jelas, memang paparan sinar matahari di atas pukul 10 dapat menimbulkan efek negatif pada siapa pun.
Hal lain yang perlu diperhatikan, “menjemur” bayi tak perlu dilakukan langsung di bawah sinar matahari, namun cukup dilakukan di ruangan/kamar dimana sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan tersebut.
Lalu, posisi “berjemur” adalah di balik kaca/jendela kamar/ruangan. Tentu, hal tersebut akan lebih melindungi si kecil dari debu, angin atau sinar matahari langsung. (*)
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR