Nakita.id - Sejak kehamilan minggu pertama, mungkin Moms mendambakan persalinan normal kelak.
Beberapa ibu menganggap bahwa persalinan per vaginam ini menjadi pilihan tepat karena proses penyembuhan yang cepat.
Ada banyak faktor yang membuat seorang ibu bisa menjalani proses persalinan yang minim komplikasi dan nyeri ini.
Baca Juga : Bisakah Jalani Persalinan Normal setelah Operasi Caesar?Ini Jawabannya
Diketahui ada beberapa karakteristik perempuan yang bisa lebih mungkin melahirkan secara normal Moms.
Moms harus tahu, inilah beberapa kriteria yang dimaksud :
1. Riwayat kelahiran sebelumnya
Bila persalinan anak sebelumnya dilakukan dengan cara normal, kemungkinan besar Moms menjalani persalinan dengan cara yang sama, alias normal.
Demikian pula sebaliknya, bila persalinan sebelumnya dilakukan dengan cara sesar, kelahiran selanjutnya kemungkinan dilakukan dengan cara yang sama.
Meski hal ini tidak mutlak karena saat ini ada metode melahirkan normal setelah sesar.
2. Tidak memiliki masalah kesehatan
Baca Juga : Kebiasaan Sederhana Pagi Hari Ini Ternyata Bisa Mencegah Kanker
Ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa membuat persalinan normal tidak bisa dilakukan.
Salah satunya gangguan asma yang parah selama kehamilan dan persalinan.
Selain asma, ada banyak gangguan kesehatan lain, yaitu seperti masalah pada jantung atau otak.
Selain itu, Moms juga disarankan untuk melakukan sesar bila memiliki penyakit kelamin seperti infeksi herpes genital.
3. Memiliki berat badan ideal
Hal ini menjadi hal yang penting karena kelebihan berat badan dapat meningkatkan kemungkinan memiliki bayi besar dan menurunkan kemungkinan persalinan normal.
Tentu berat badan ideal ini pun disesuaikan dengan standar pertambahan berat badan ibu hamil yang normal terjadi.
Berikut adalah contoh perhitungan dan daftar berat badan ibu hamil yang normal.
Baca Juga : Bahaya Ibu Hamil Kelebihan Berat Badan, Catat Pertambahan yang Tepat!
Perhitungan tersebut harus berdasarkan berat badan dan indeks massa tubuh (IMT) sebelum mereka hamil.
Lalu, bagaimana cara menghitung IMT dan pertambahan berat badan yang tepat?
Moms inilah rumus menghitung IMT untuk kawasan Asia Pasifik.
Baca Juga : Kenali Gejala Kanker Prostat Awal Hingga Stadium Lanjut, Jarang Disadari!
Silahkan hitung sendiri ya Moms, lalu lihat hasilnya di sini.
IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m2)
- Berat badan kurang: < 18,5.
- Kisaran normal: 18,5-22,9.
- Berat badan lebih: > 23,0.
- Beresiko: 23,0-24,9
- Obesitas tingkat I: 25,0-29,9.
- Obesitas tingkat II: > 30,0.
Lalu berapakah pertambahan yang tepat untuk Moms yang sedang hamil sesuai IMT?
Berdasarkan rekomendasi Institut Kedokteran (IOM), berikut adalah rekomendasi yang tepat Moms.
Jika Moms mengandung satu bayi maka :
- IMT Kurang dari 18,5 - melakukan pertambahan berat antara 12,5 dan 18 kg
- IMT18,5 sampai 24,9 - melakukan pertambahan berat 11,5 sampai 16 kg
- IMT 25,0 sampai 29,9 - melakukan pertambahan berat 7 sampai 11.5 kg
Baca Juga : Catat Berbagai Jenis Makanan untuk Detoksifikasi Racun di Pagi Hari
- IMT 30 atau lebih - melakukan pertambahan berat 5 sampai 9 kg
Jika Moms mengandung anak kembar maka :
- IMT 18.5-24.9 - melakukan pertambahan berat 17-25 kg
- IMT 25-29.9 - melakukan pertambahan berat 14-23 kg
- IMT 30 atau lebih - melakukan pertambahan berat 11-19 kg
4. Kehamilan Moms berjalan lancar tanpa komplikasi
Berbagai jenis komplikasi, seperti kelainan plasenta atau preeklamsia bisa menurunkan peluang melahirkan normal, atau bahkan memang tidak bisa sama sekali.
Dokter melakukan hal itu dengan berbagai pertimbangan matang demi kebaikan ibu dan janin.
Baca Juga : Bisa Menutupi Jalan Lahir, Catat Penyebab Plasenta Previa Ibu Hamil
5. Aktif secara fisik selama kehamilan
Aktivitas fisik yang tepat rupanya cukup mendukung proses kelahiran yang normal
Semakin bugar karena aktivitas fisik Moms, semakin tinggi kemungkinan kelahiran normal.
6. Kondisi fisiologis terkendali
Kondisi tubuh sangat memengaruhi kemungkinan maupun peluang dalam melahirkan normal.
Beberapa aspek yang harus diperhatikan antara lain tekanan darah, gula darah, dan hemoglobin.
Pastikan Moms melakukan pola hidup sehat agar kondisi fisiologisnya optimal.
Source | : | momjunction |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR