Baca Juga : Dengar Suami Tewas, Istri Bunuh Diri Bersama Dua Anaknya, Tak Tahu Jika Sang Suami Hanya Pura-pura Mati
Lalu benarkah mi instan bisa menyebabkan kanker?
Peneliti di Universitas Sorbonne, Perancis telah mensurvei sebanyak 105.000 responden soal konsumsi makanan.
Mereka menemukan bahwa jika seseorang meningkatkan konsumsi makanan olahan sebesar 10 persen, risiko terkena kanker meningkat sebesar 12 persen.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di British Medical Journal.
Makanan olahan ultra proses yang dimaksud termasuk roti kemasan yang diproduksi secara massal, camilan maupun keripik kemasan, cokelat, soda, makanan beku, sup, mi instan, serta makanan kaleng.
Para peneliti menyimpulkan, "Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi makanan olahan yang diproses ultra dengan cepat mendorong peningkatan beban kanker dalam beberapa dekade mendatang."
Tetapi mereka mengatakan bahwa temuan-temuan tersebut perlu ditindaklanjuti dengan penelitian berskala besar untuk membuktikan keterkaitan tersebut.
Baca Juga : Diserang Sekelompok Orang, Kepala Sekolah Dibunuh di Hadapan Muridnya
Sementara itu, Di Korea Selatan, Korea Food and Drug Administration (KFDA) menemukan zat penyebab kanker yang dikenal dengan Benzopyrene dalam enam merek mi yang dibuat oleh Nong Shim pada tahun 2012 lalu.
Penemuan tersebut menyebabkan penarikan kembali produk-produk baik lokal maupun luar negeri. (Kunthi Kristyani)
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | MonthiraYodtiwong |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR