Nakita.id - Bila Moms menganggap aspek kecerdasan yang paling penting ialah dari segi intelektual, Moms keliru.
Banyak penelitian mengungkapkan aspek kecerdasan lainnya seperti kecerdasan emosional dan spiritual menjadi dasar bagi Si Kecil untuk sukses di masa mendatang.
Khusus dua aspek kecerdasan tersebut tentu tak datang dengan sendirinya, melainkan harus melalui stimulasi yang konsisten dan tepat.
Baca Juga : Tanda Anak Cerdas 0-5 Tahun yang Sering Tak Terpikirkan, Si Kecil Termasuk?
Konsep mengenai baik dan benar terkait nilai dalam kehidupan sudah seharusnya ditanamkan sejak anak masih balita agar ia cerdas secara emosional, khususnya.
Lickona menyatakan bahwa usia balita merupakan saat tepat untuk mendidik konsep baik, benar, tidak baik, dan salah pada Si Kecil agar ketika dewasa ia akan menjadi lebih terbiasa.
Namun, karena memang bersifat abstrak, Moms sebaiknya bersabar menghadapi Si Kecil dalam proses pola asuh moral yang dilakukan.
Sifat balita yang masih egosentris (satu arah hanya memandang dirinya sendiri) membuat perkembangan moralnya pun berlangsung lambat.
Menurut Dr. Ir. Ratna Megawangi, M.Sc, pakar pendidikan holistik di Indonesia, anak balita memiliki cara istimewa dalam penanaman nilai moral.
Dalam bukunya yang berjudul : Pengasuhan; Teori, prinsip, dan Aplikasinya di Indonesia (Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) – FEMA IPB, Bogor 2014), Ratna memberikan kiat untuk menerapkan pola asuh moral pada anak balita:
Baca Juga : Buah-buahan Ini Punya Biji Beracun, Bila Tertelan Bisa Membahayakan!
1. Biasakan memberikan pilihan
Pilihan bisa dimulai dengan kegiatan yang akan dilakukan Si Kecil seperti bermain agar ia paham tentang konsep memilih secara sederhana.
2. Beri 'insentif' boleh juga
Pemberian insentif sebaiknya dilakukan proporsional dan dimaksudkan agar Si Kecil mau patuh terlebih dahulu.
3. Aturan harus jelas dan konsisten
Biasakan untuk memberlakukan aturan yang jelas dan penjelasan mengapa aturan tersebut dibuat.
Moms sebaiknya mengingatkan berulang-ulang dan menjelaskan bahwa peraturan dibuat untuk kebaikan dan keselamatan si kecil.
Baca Juga : Berbagai Cara Sederhana untuk Mencegah Anemia Pada Anak, Mudah Moms
4. Moms harus menjadi contoh dan teladan yang baik
Tak dapat dipungkiri bahwa orang tua, khususnya Moms merupakan teladan utamanya dalam berperilaku.
Ingin anak rajin beribadah, bertatakrama baik, dan santun? tentu harus dimulai dari Moms dulu.
5. Tumbuhkan rasa empati
Memang, Si Kecil masih egosentris, namun dengan menumbuhkan rasa empati merupakan jalan pembuka bagi Si Kecil agar pemikirannya berkembang.
Bisa dimulai dari hal sederhana, misalnya Moms mengatakan "Nak, Ibu akan sedih kalau kamu berbohong/membangkang".
6. Kenalkan juga konsep “adil”
Moms kenalkan Si Kecil pada perspektif orang lain bahwa bukan hanya dia saja yang butuh atau ingin ini dan itu.
Dari banyak pembiasaan, ia pun akan belajar bahwa tidak semua yang Si Kecil inginkan harus terpenuhi, misalnya saja ketika ia ingin membeli mainan.
Baca Juga : Alpukat Berbahaya Jika Dikonsumsi Oleh Orang dengan 6 Kriteria Ini
7. Ajarkan melalui permainan
Permainan yang dimaksud sebaiknya yang menuntut adanya pergiliran pemain.
Si Kecil akan belajar untuk bersabar dan menunggu giliran.
Dalam permainan pun ada menang dan kalah, ajarkan Si Kecil untuk berbesar hati ketika kalah dan tidak sombong ketika menang.
8. Memberi arahan tentang perbuatan baik
Nilai-nilai baik harus dikenalkan sedikit-sedkit pada anak dengan cara yang tidak memaksakan.
Misalnya ketika ia bertengkar dengan teman dan memukulnya.
Katakan padanya bahwa anak baik tidak akan memukul temannya.
Biaskan juga agar Si Kecil tidak segan untuk meminta maaf saat melakukan kesalahan.
Baca Juga : Ini yang Harus Dilakukan Saat 1000 Hari Pertama Kehidupan Agar Anak Cerdas
9. Aturan dan sanksi harus jelas
Aturan dan sanksi harus disosialisasikan terlebih dahulu pada anak.
Ketika memberi sanksi pun harus segera setelah Si Kecil melakukan kesalahan.
Jangan sampai telah berlalu lama, Moms malah mengungkitnya.
Contoh sederhananya adalah bila Si Keci berteriak-teriak dan berperilaku tidak sopan, maka tidak dibolehkan main untuk sementara waktu.
Nah Moms, yuk terapkan pola asuh moral pada Si Kecil!
Source | : | Modul perkembangan anak |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR