Nakita.id - Untuk sebagian wanita, periode menstruasi menjadi masa yang paling menyisa karena nyeri perut yang dirasakan.
Sebenarnya normal jika merasakan nyeri saat haid, namun jika tak dicermati bisa saja nyeri tersebut merupakan gejala penyakit.
Melansir laman Kompas.com, nyeri yang timbul saat haid terjadi akibat kontraksi otot rahim yang tak hanya menyerang area perut namun bisa terasa di bokong, paha, hingga lutut.
Mereka yang mengalami nyeri haid hebat bahkan bisa mengalami mual, muntah sampai pingsan karena nyeri tak tertahankan.
Gejala seperti kram dan diare parah saat menstruasi ini disebabkan oleh prostaglandin, yaitu senyawa mirip hormon yang digunakan tubuh untuk memberi sinyal pada rahim untuk meluruhkan lapisannya.
Prostaglandin yang berlebihan dapat menyebabkan rahim terlalu kencang, sehingga memengaruhi aliran darah ke organ-organ tubuh lain dan menyebabkan kontraksi.
Baca Juga : Sharena Bagikan Trik Redakan Nyeri Kontraksi Palsu, Bumil Bisa Tiru
Kendati merupakan hal yang normal, Moms sebaiknya mewaspadai masalah kesehatan yang sebenarnya bisa diamati dari periode datang bulan.
Melansir laman Drfarrahmd.com, berikut ulasannya!
1. Kanker Uterus
Pendarahan tidak teratur dan pendarahan saat siklus menstruasi bisa menjadi gejala kanker rahim.
Selain itu jika Moms mengalami rasa sakit saat sedang berhubungan intim, bisa jadi merupakan pertanda indikasi kanker rahim atau kondisi serius lainnya.
2. Ketidakseimbangan hormonal
Saat seorang wanita mengalami terlambat haid, asumsi yang biasanya muncul pertama kali adalah kehamilan.
Padahal, bisa jadi keterlambatan tersebut menandakan ketidakseimbangan hormon yang dapat menimbulkan konsekuensi jangka pendek dan panjang.
Terkait hal itu, para ahli menyarankan agar perempuan sebaiknya melakukan perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
Baca Juga : Menjadi Penyakit Mematikan, 7 Gaya Hidup Sehat Ini Efektif Kurangi Risiko Kanker Payudara
Seperti mengubah pola makan, melakukan aktivitas menyenangkan untuk mengurangi stres dan rutin berolahraga.
3. Dismenore
Menstruasi sering dikaitkan dengan kram yang menyakitkan. Namun, jika rasa sakit menjadi hampir tak tertahankan, maka itu mungkin merupakan gejala dismenore.
Kondisi tersebut bisa disebabkan beragam faktor seperti kebiasaan merokok, indeks massa tubuh yang rendah atau masa menstruasi yang berkepanjangan.
Untuk Moms yang menggemari teh, bisa mencoba minum teh chamomile karena mengandung zat yang dapat membantu meredakan kram menstruasi.
4. Tumor pituariti
Berhentinya masa mentruasi dapat menjadi tanda adanya tumor pituitari dalam tubuh, yang gejalanya disertai keluarnya cairan payudara dan sakit kepala.
Ini sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dan bisa menjadi hasil dari tumor jinak atau kanker.
Baca Juga : Kebiasaan Bermain Ponsel Efektif Picu Kanker, Lakukan 6 Cara Ini untuk Kurangi Dampak Radiasi!
5. Polip serviks atau uterus
Gejala sakit saat menstruasi yang tidak normal juga bisa merupakan indikasi polip serviks atau uterus.
Kondisi kesehatan tersebut biasanya ditandai perdarahan atau timbul bercak selama datang bulan.
Aliran darah yang deras saat periode menstruasi juga bisa mengindikasikan penyakit satu ini.
6. Hipertiroidisme dan masalah kelenjar pituitari
Misalnya perdarahan yang lebih ringan dan jarang, dan disertai munculnya rasa cemas, tangan gemetar, kelemahan otot, kesulitan tidur, dan penurunan berat badan.
Untuk itu, Moms harus menjaga kesehatan tiroid untuk mencegah penyakit hipertiroidisme.
Baca Juga : Wah, Ini 7 Tanda Jika Moms Mengandung Bayi Perempuan, Cek Sekarang!
Selain konsumsi vitamin, penting untuk mengonsumsi asupan makanan yang kaya antioksidan seperti raspberry, stroberi, blueberry, dan jenis buah beri lainnya.
Jangan selalu abai Moms jika ada gejala menstruasi berbeda dari biasanya, agar dapat terhindar dari penyakit yang berbahaya.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR