- Kesulitan berbicara atau menelan.
Stroke dapat memengaruhi kontrol otot-otot di mulut dan tenggorokan, sehingga sulit untuk berbicara dengan jelas (dysarthria), menelan (disfagia) atau makan.
Seseorang mungkin juga mengalami kesulitan dengan bahasa (afasia), termasuk berbicara atau memahami ucapan, membaca, atau menulis.
Terapi dengan ahli bahasa bicara dapat membantu.
- Kehilangan memori atau kesulitan berpikir.
Banyak orang yang mengalami stroke kemudian kehilangan ingatan.
Orang lain mungkin mengalami kesulitan untuk berpikir, membuat penilaian, berpikir dan memahami konsep.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Dampak Penggunaan Vakum Saat Persalinan Bagi Bayi dan Ibunya
- Masalah emosional.
Orang-orang yang mengalami stroke mungkin lebih sulit mengendalikan emosi mereka atau mungkin mengalami depresi.
- Rasa sakit, nyeri, mati rasa atau sensasi aneh lainnya dapat terjadi di bagian tubuh yang terkena stroke.
- Stroke juga membuat seseorang mungkin sensitif terhadap perubahan suhu, terutama dingin ekstrem.
Komplikasi ini dikenal sebagai nyeri stroke sentral atau sindrom nyeri sentral.
Kondisi ini umumnya berkembang beberapa minggu setelah stroke dan dapat meningkat seiring waktu.(*)
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Kenali Normal Tidaknya Warna dan Bentuk Feses Bayi
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR