Nakita.id - Pernahkan Moms mendapati benjolan di dagu?
Munculnya benjolan di dagu seringkali membuat kita merasa khawatir.
Benjolan di dagu biasanya tidak berbahaya.
Baca Juga : Semoga Bukan Hal Serius, Ashanty Mengaku Ada Benjolan di Dagunya, Bisa Saja Gejala Kanker
Benjolan di bawah dagu mungkin tampak seperti bisul atau abses, ada yang terasa lembut, ada juga yang keras.
Beberapa benjolan terasa menyakitkan saat disentuh, namun ada juga yang tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya benjolan di bawah dagu, di antaranya:
Infeksi
Baik infeksi bakteri maupun virus dapat menyebabkan pembentukan benjolan di bawah dagu.
Pembengkakan adalah respons khas sistem kekebalan tubuh.
Benjolan yang disebabkan oleh kelenjar getah bening yang membengkak biasanya lunak dan tidak terasa sakit saat disentuh.
Infeksi virus atau bakteri yang sering menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening antara lain pilek atau flu, infeksi sinus, campak atau cacar air, radang tenggorokan, gigi bengkak, sipilis, juga infeksi kulit atau selulitis.
Banyak kondisi lain yang dapat menyebabkan kelenjar getah bening membengkak hingga menghasilkan benjolan di bawah dagu, termasuk virus HIV dan tuberkulosis.
Gangguan sistem kekebalan, seperti lupus dan rheumatoid arthritis juga bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Baca Juga : Kenali 6 Jenis Benjolan di Kulit, Salah Satunya Bisa Mematikan
Moms, gejala-gejala yang terjadi ketika benjolan akibat pembengkakan getah bening muncul di antaranya infeksi saluran pernapasan(batuk, sakit tenggorokan, pilek), menggigil di malam hari, demam, kelelahan, serta membengkaknya kelenjar getah bening di bagian tubuh lain.
Benjolan di bawah dagu yang disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening akan hilang jika infeksi sudah hilang.
Jika Moms pergi ke dokter, mungkin akan diberikan resep antibiotik untuk mengatasi infeksi.
Tumor jinak
Tumor jinak juga bisa menyebabkan terbentuknya benjolan di bawah dagu.
Jenis pertumbuhan tumor jinak ini termasuk kista sebasea, fibroma, dan lipoma.
Kebanyakan kista dan tumor jinak tidak menyakitkan, hanya saja mungkin menyebabkan ketidaknyamanan.
Mereka juga tidak berbahaya dan bisa hilang setelah diobati.
Kanker
Kanker kelenjar saliva, kulit, atau kelenjar getah bening dapat menyebabkan benjolan terbentuk di bawah dagu.
Penyakit leukemia juga bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Baca Juga: Muncul Benjolan di Bawah Dagu? Ini Penyakit yang Mungkin Mengancam
Gejala yang dirasakan jika benjolan di bawah dagu merupakan kanker antara lain benjolan konstan di tenggorokan, kesulitan menelan atau bernapas, benjolan di area lain(payudara, ketiak), penurunan berat badan yang drastis, kesulitan mencerna, suara menjadi serak, benjolan terus tumbuh dan mengeluarkan nanah, serta perubahan pada kutil dan juga tahi lalat.
Seorang dokter mungkin menyarankan biopsi untuk menentukan apakah benjolan jinak atau kanker.
Ketika benjolan di bawah dagu disebabkan oleh kanker, ada sejumlah perawatan yang tersedia.
Dokter mungkin akan menyarankan kemoterapi, radiasi, atau operasi untuk mengangkat benjolan.
Sebenarnya masih banyak faktor lain yang mungkin menyebabkan munculnya benjolan di bawah dagu, seperti alergi, jerawat, hematoma, amandel, bisul, cedera, juga gigitan serangga.
Lalu, jika mendapati benjolan di bawah dagu, kapan kita harus merasa khawatir dan pergi ke dokter?
- jika benjolan terus bertumbuh(kemungkinan tumor)
- jika benjolan tidak kunjung hilang padahal sudah 2 minggu berlalu
- jika benjolan terasa keras atau tidak bergerak, bahkan ketika didorong
- jika benjolan dibarengi dengan penurunan berat badan yang drastis, demam, atau menggigil di malam hari.
Baca Juga: Milia, Benjolan Putih di Kulit Si Kecil, Begini Cara Mencegahnya Moms!
Kelenjar Getah Bening dan Tiroid
Kebanyakan munculnya benjolan di dagu akibat pembengkakan kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid ini mengalami pembengkakan dan pembesaran.
Benjolan ini biasanya padat atau berisi cairan yang terbentuk di dalam tiroid, yakni kelenjar kecil yang terletak di dasar leher, tepat di atas tulang dada.
Jika diraba, benjolan ini terasa kenyal, mirip daging.
Umumnya benjolan tiroid ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Kekurangan yodium
2. Pertumbuhan jaringan tiroid yang berlebihan
3. Kista tiroid
4. Kanker tiroid
5. Peradangan kronis tiroid (tiroiditis)
Ada pun benjolan di leher akibat kelenjar getah bening yaitu pembengkakan kelenjar getah bening yang biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau virus tertentu.
Benjolan ini muncul akibat kondisi tertentu seperti:
1. Infeksi tenggorokan
2. Campak
3. Radang pada telinga
4. Sakit gigi
5. TB
6. Penyakit kelamin
7. TORCH
8. Limfoma (kanker getah bening)
Cara membedakan benjolan di leher akibat kelenjar getah bening dan tiroid
Ada berbagai aspek yang bisa Anda lihat dan rasakan untuk membedakan benjolan yang terdapat di leher Anda apakah akibat kelenjar getah bening atau kelenjar tiroid.
1. Posisi benjolan
Umumnya bentuknya kecil dan tidak terasa jika disentuh karena letaknya yang berada di dalam jaringan tiroid atau terletak sangat dalam di kelenjar.
dr. Farid Kurniawan, Sp.PD, ahli endokrin Fakultas Kedokteran UI, RS Cipto Mangunkusumo menyatakan ciri khas benjolan tiroid yakni bergerak seiring dengan proses menelan.
Hal ini dikarenakan kelenjar menempel pada tulang rawan yang berfungsi untuk menelan.
Pergerakan benjolan umumnya dari bawah ke atas.
Benjolan kelenjar getah bening
Benjolan yang diakibatkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening biasanya terletak di sisi kanan atau kiri leher.
Biasanya berukuran seperti kacang polong atau kacang merah, bahkan lebih besar.
Umumnya benjolan ini cukup terlihat dari luar dan terasa jika diraba.
2. Gejala yang ditimbulkan
Sebagian besar benjol tiroid tidak menyebabkan tanda atau gejala karena ukurannya yang kecil.
Namun, jika nodul berukuran cukup besar baru akan terasa beberapa gejala yang menyertainya.
Dalam beberapa kasus, nodul tiroid menghasilkan hormon tiroksin tambahan.
Tiroksin yang berlebih dapat menyebabkan gejala hipertiroidisme.
Berikut berbagai gejala sering muncul jika Anda mengalami benjolan di leher akibat kelenjar tiroid, yaitu:
1. Sering berpeluh
2. Berat badan turun mencolok.
3. Kerap gemetar
4. Detak jantung cepat dan terkadang tidak beraturan
5. Jika benjolan ditekan biasanya akan menyebabkan kesulitan menelan atau sesak napas
Benjolan kelenjar getah bening
1. Terasa lunak dan nyeri jika disentuh.
2. Hidung berair (pilek seperti flu), sakit tenggorokan, dan demam yang biasanya menjadi tanda adanya infeksi saluran pernapasan bagian atas.
3. Pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi selain di leher, yaitu di bagian tubuh lain misalnya ketiak, bawah dagu, dan lipatan paha.
Hal ini biasanya menandakan infeksi atau gangguan kekebalan tubuh akibat kerja kelenjar getah bening yang terganggu.
4. Berkeringat di malam hari.
Ciri-ciri di atas bisa menjadi panduan awal untuk membedakan benjolan yang muncul di leher.
Untuk hasil lebih akurat, tidak ada salahnya bila berkonsultasi dengan dokter.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Healthline,medicalnewstoday |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Kunthi Kristyani |
KOMENTAR