Sebelum kasus tersebut diangkat, Molly awalnya kembali bekerja setelah insiden itu dan mengatakan kepada bosnya bahwa dia tidak akan mengambil tindakan apa pun.
Baca Juga : 5 Artis Cantik Ini Didandani Bak Princess Disney, Siapa Paling Mirip?
Namun, seiring berjalannya waktu, dia menjadi semakin tidak percaya dan takut pada Nathan.
Petugas medis juga mengatakan kepada Molly bahwa luka yang dideritanya akan memiliki efek jangka panjang yang lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Namun, ketika Molly ingin mengangka masalah ini, direktur perusahaan meminta untuk 'mengatasinya' dan akhirnya Molly tidak punya pilihan selain berhenti.
Kemudian hakim mengkritik direktur Cameo yang gagal menanggapi permasalahan tersebut.
Sejak kejadian itu, Molly tidak hanya menghadapi kelumpuhan parsial wajahnya, namun dia juga menderita PTSD, kecemasan dan depresi.
Meski orang-orang tidak menyadari efek pada wajahnya, namun Molly yang lebih tahu kondisinya.
Dia tidak bisa tersenyum, bahkan untuk foto saja.
Tetapi bagi Molly, yang paling buruk adalah kenyataan bahwa bosnya tidak melakukan apa-apa.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR