Tapi saat daftar melalui jalur PMDK dirinya ditolak hanya karena saat SMA jurusannya IPA.
Akhirnya Budiyanto banting stir memilih Universitas lain dan belajar bahasa Prancis, yang akhirnya mengantarkannya pindah ke Keledonia Baru.
Baca Juga : Moms dan Dads Harus Tahu, Anak TK Tidak Boleh Belajar Membaca!
Ternyata belajar bahasa Prancis bagi Budiyanto membawa berkah.
Berkah pertama langsung dirasakannya saat Tsunami Aceh, dengan menjadi penerjemah bagi LSM Prancis.
Berkah kedua, Maret 2007, bungsu dari enam bersaudara ini meninggalkan keluarganya dan bekerja di Kaledonia Baru, teritorial Prancis yang berada di Pasifik Selatan.
Sekarang Bahasa Prancis menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya.
Eits, tapi Budiyanto tak luntur keciantaannya pada bahasa Indonesia, lo.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR