Nakita.id.- Tanda-tanda persalinan sudah tampak, kontraksi sudah muncul teratur, mengejan juga sudah dilakukan. Namun, sampai berganti hari Ibu “berjuang”, bayi tetap tak kunjung lahir. Kemungkinan Ibu mengalami persalinan lama yang dalam bahasa medis disebut distosia.
Persalinan yang sulit ini ditandai adanya hambatan kemajuan dalam persalinan. Pada persalinan anak pertama bisa berlangsung lebih dari 24 jam, sejak awal pembukaan hingga lahir si jabang bayi. Pada persalinan anak kedua dan seterusnya, proses persalinan lebih dari 18 jam. Kondisi ini biasanya diiringi komplikasi, baik pada ibu hamil maupun janin.
Baca juga: Penyebab Persalinan Lama
Mengapa bisa terjadi persalinan lama? Menurut dr. Joel Juanda, SpOG dari Omni Hospitals Alam Sutra, ada beberapa faktor yang memengaruhi persalinan jadi lama, yaitu:
# Kontraksi tidak adekuat.
Untuk dapat mengeluarkan bayi, kontraksi (his) yang terjadi harus cukup adekuat. Frekuensi rasa mulas juga harus sering atau berulang-ulang. Bila tidak, proses persalinan akan lama.
Baik tidaknya his dapat dinilai dari kemajuan persalinan. His dikatakan kurang baik jika terlalu lemah, terlalu pendek, dan terlalu jarang. Menurut WHO, his dikatakan memadai bila berlangsung kuat sekurang-kurangnya tiga kali dalam kurun waktu 10 menit dan masing-masing lamanya lebih dari 40 detik.
Nah, agar kontraksi meningkat, dokter dapat melakukan tindakan induksi dengan pantauan/evaluasi pembukaan jalan lahir setidaknya satu sentimeter per jam.
# Faktor jalan lahir.
Ada masalah di jalan lahir, semisal: panggul sempit, kelainan pada serviks, vagina, atau adanya tumor. Contoh, Misal, seorang Ibu berat tulang panggulnya sempit sehingga menyebabkan persalinan macet.
# Riwayat persalinan sulit.
Adanya riwayat persalinan sulit ditakutkan akan terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR