AMAN BAGI JANIN
Mungkin ada Ibu yang bertanya-tanya, apakah vaksin hepatitis B bisa mengganggu program kehamilan ataupun mengurangi tingkat kesuburan. Jawabnya, “tidak”.
Baca juga: Jangan Sampai Penyakit Ibu Menular Ke Janin
Menurut dr. Joel Juanda. T, SpOG dari RS. Omni Alam Sutera, vaksinasi hepatitis B tak berdampak buruk pada risiko kesuburan, bahkan vaksin ini dapat mencegah penularan dari ibu hamil ke janinnya.
Vaksin hepatitis B juga aman diberikan saat hamil jika pemeriksaan pada Ibu terlihat Anti-HBsAg-nya negatif. Vaksinasi dilakukan—juga—tiga kali, yakni pada bulan ke-0 kehamilan, lalu di bulan pertama, dan terakhir di bulan keenam.
Secara teoritis, vaksin hepatitis B aman bagi janin karena vaksin ini bukan terdiri atas virus yang hidup, tetapi rekombinan dari bagian permukaan virus yang dimurnikan.
Kontra indikasi bisa saja terjadi kalau Ibu alergi atau hipersensitif terhadap bagian dari produk vaksin Hepatitis B. Ini berlaku bukan untuk ibu hamil saja, tapi juga bisa terjadi pada semua orang yang alergi.
Jika Ibu sudah telanjur terinfeksi, disarankan bekerja sama dengan dokter kandungan dan spesialis penyakit dalam untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
Baca juga: Kenali 5 Jenis Penyakit Hepatitis
Yang melegakan, umumnya infeksi virus hepatitis B tak menimbulkan komplikasi selama proses kehamilan. Setelah bayi lahir, dalam jangka waktu 12 jam harus sudah mendapatkan suntikan hepatitis B yang pertama untuk mencegah berkembangnya virus, kemudian dilanjutkan dengan suntikan kedua dan ketiga sesuai jadwalnya.
Segera periksakan diri ke dokter dan lakukan vaksinasi hepatitis B sebelum hamil ya, Bu. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR