Nakita.id - Orangtua sering merasa cemas apakah anak sudah cukup makan atau anak justru susah makan tetapi terkadang tak menyadari bahwa tindakannya dapat mengacaukan selera makan anak. Contohnya, di saat kita terlalu menekankan pada kuantitas daripada kualitas.
Berikut ini beberapa alasan mengapa Ibu turut "bertanggungjawab" karena telah membuat nafsu makan anak berkurang. Suka tidak suka inilah faktanya. Maka itu, perlu dihindari;
Baca juga : Pola Asuh Tepat Dalam Menghadapi Anak yang Mudah Marah
Kesalahan 1: Membiarkan anak ngemil di sela makan
Jika Ibu berpikir bahwa membolehkan anak makan kue, sebatang cokelat atau es krim selama makan malam karena dinilai tidak membahayakan selera makan anak, ternyata salah besar. Cara ini secara tak sadar memberikan makanan tak sehat pada anak karena makanan tersebut biasanya tinggi kalori dan tidak mudah dicerna.
Jadi, ini bisa membuat anak Ibu merasa kenyang dan menolak untuk makan lebih dari tiga atau empat kali pada waktu makan. Ingat, membiarkan anak-anak memiliki camilan padat kalori sebelum waktu makan adalah pembunuh nafsu makan terbesar.
Kesalahan 2: Memberi banyak makan pada anak selama waktu makan
Setelah menyusui, orangtua kemudian memberikan makanan lagi pada jarak waktu yang tak berjauhan. Ternyata cara ini salah! Kebanyakan ibu tidak memikirkan kontrol porsi ketika harus memberi makan anak mereka.
Bahkan jika Ibu menawarkan makanan rumahan dan seimbang untuk anak, banyak makan menyebabkan kelebihan kalori, sehingga membuat metabolisme anak lamban dan menyebabkan perut kembung, kenyang dan kurang nafsu makan.
Anak mungkin tidak lapar saat sesi makan berikutnya. Selain itu, sebagian besar bayi dan batita lebih banyak menyusui atau memberi mereka botol yang diisi susu formula di antara waktu makan, sehingga anak tersebut kelebihan jumlah makan. Di sinilah akibat anak menolak makanan saat sesi makan.
Baca juga : Pola Asuh Ini Dapat Membuat Anak Depresi
Kesalahan 3: Tidak mengatur jadwal makan dengan benar
Rencana makan yang benar untuk anak harus terdiri dari tiga makanan utama dan dua makanan ringan sepanjang hari. Jika Ibu memberi anak makanan ringan sebelum makan siang atau makan malam, Ibu perlu waktu agar sistem tubuhnya dapat mencerna makanan dengan baik. Jadi, disiplinlah saat harus memberi makan anak.
Tawarkan makanan yang sesuai untuk membantu anak mencerna makanan di meja, misalnya, hindari memberi anak buah atau milkshake sesaat sebelum makan utama.
Ambil jeda waktu minimal tiga jam di antara sesi makan. Ini akan membantu sistem anak mencerna makanan dan membuatnya cukup lapar untuk melahap makanan sehat pada makanan berikutnya.
Kesalahan 4: Memberikan makanan berlabel 'makanan sehat' tanpa membacanya dengan benar
Jika Ibu memberi jus buah kemasan kepada anak, Ibu berpikir, minuman olahan ini setidaknya akan membuatnya tetap kenyang dan memberikan nutrisi yang dijanjikan. Ini salah besar!
Ketahuilah untuk membaca label dengan cermat dan pahami berapa banyak nutrisi yang Ibu berikan pada anak melalui makanan olahan dan jus kemasan.
Biasanya, sebagian besar makanan olahan sarat dengan gula yang bisa melebihi asupan kalori harian anak dan membuatnya lesu dan lemas. Ini juga membunuh nafsu makan anak.
(Baca juga : Ini Pola Asuh Tepat Agar Anak Disiplin)
Kesalahan 5: Tidak memiliki waktu makan tetap
Salah satu kesalahan terbesar adalah tidak mengikuti waktu makan yang tetap. Jika Ibu membuat anak sarapan, makan siang dan makan malam pada waktu tertentu, tanpa memberi makanan selingan di antaranya, membuat siklus rasa lapar-kenyang kacau.
Intinya, makan pada waktu yang berbeda justru mengganggu metabolisme, membuat pencernaan menjadi lamban dan menekan rasa lapar saat sesi makan tiba sehingga anak terkesan ogah makan. (*)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR