Menurut dr. Richardus Herman Waluya, SpA, ada beberapa kemungkinan gangguan yang menyebabkan anak sering jatuh.
Kematangan saraf terganggu
Akibat susunan otak, saraf perifer, dan sensorik yang terganggu, terjadilah kesulitan berpikir, merencanakan, lalu memproses informasi dan mengeksekusinya dalam bentuk gerak. Hal ini disebut motor dyspraxia atau ceroboh (clumsy).
Sejak bayi, dispraksia motor dapat dilihat salah satunya dari keterlambatan mencapai tonggak perkembangan, seperti terlambat berguling, merangkak, dan berjalan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Sejumlah Manfaat dan Efek Samping Aloe Vera
Sedangkan di usia batita atau prasekolah, mereka tampak kesulitan ketika mengayuh pedal sepeda roda tiga atau melakukan kegiatan fisik seperti naik tangga, berlari, dan melompat jika dibandingkan dengan anak-anak lain pada usia yang sama.
Pada saat berjalan, mereka juga cenderung lebih cepat/sering jatuh dibandingkan anak lain yang normal.
Source | : | Tabloid Nakita,babygaga.com,veipd.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR