Nakita.id - Seorang ibu baru bernama Ayla Heller, 19 tahun, dan pasangannya, Dalton Henderson, 23 tahun, sangat bersyukur dengan hadirnya bayi perempuan mungil, Madison atau Maddy yang lahir pada 30 Agustus lalu.
Maddy lahir dengan kondisi sehat dan penuh kasih sayang. Namun, sehatnya bayi ini tidak akan membuat orang menyangka bahwa kedua orangtua hampir kehilangannya.
Ayla mengungkapkan kisah kelahiran bayi pertama mereka yang hampir meninggal tragis. Beruntung, sang ibu memercayai nalurinya bahwa kondisi kehamilannya ada yang tidak beres.
Di halaman Facebook-nya, Ayla menceritakan tentang Baby Maddy, di mana unggahannya ini telah dibagikan hampir 20.000 kali.
Baca juga : Bahaya SIDS, Sindrom Kematian Mendadak Pada bayi
Lebih lanjut, pada usia 38 minggu kehamilannya, Ayla merasakan bahwa calon bayinya tak seaktif biasanya. Tidak ada tendangan seperti yang sering dilakukan si bayi.
Dengan mengasumsikan bahwa calon bayinya memang sedang tak aktif, ia pun kembali mengawasi perkembangannya setiap harinya, walau saat itu Ayla memang masih sempat bekerja di dekat rumahnya di Portland, Oregon.
Kemudian, ketika Dalton turut meletakkan tangannya di perut Ayla, ia bertanya apakah bayi itu menendang-nendang, Ayla menyadari bahwa bayi yang sedang dikandungnya itu tidak menendang sepanjang hari.
Setelah minum jus jeruk dingin Ayla merasakan sesuatu seperti menusuk-nusuk perutnya. Akhirnya, kedua pasangan ini berinisiatif mendengarkan detak jantung Maddy di rahim menggunakan monitor janin Doppler.
Baca juga : Mencegah Risiko Sindroma Kematian Bayi Mendadak
"Kami menjadi sedikit panik, tapi karena saya merasa ia (bayi) menyesuaikan posisi dan mendengar detak jantungnya, saya tahu ia setidaknya hidup, jadi saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Ayla.
Ayla pun sigap mencari informasi tentang kondisi kehamilan yang tak biasa ini melalui internet untuk mendapatkan solusi, tapi yang didapatkannya hanyalah kebingungan.
"Setengah dari semua yang saya baca menyarankan untuk langsung ke dokter, dan separuh lainnya mengatakan bahwa bayi hanya kehabisan ruang untuk menendang," lanjutnya.
Jadi Ayla mengirim pesan ke ibunya, Sara Heller, yang segera menyuruhnya pergi ke pusat persalinan atau memanggil bidannya. Bidan Ayla mengarahkannya ke pusat persalinan, di mana ia dihubungkan ke monitor janin untuk melacak gerakan Maddy dan juga diberi jus jeruk dan es untuk mendorong bayi bergerak.
Ketika bidan Ayla tiba, “sang bidan memberi tahu saya bahwa ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan mereka," ungkap Ayla.
Baca juga : Risiko SIDS atau Kematian Mendadak Bayi di Tempat Tidur Masih Tinggi
Ia pun disarankan untuk melahirkan bayinya secara sesar malam itu juga. Khawatir bahwa Maddy akan mengalami komplikasi yang mengancam nyawa, tim medis Ayla bergegas mengeluarkan bayinya.
Saat Maddy lahir, kondisinya keluar dengan baik dan sedikit menangis, namun ia butuh oksigen.
Kemudian, tim medis Ayla mengatakan Maddy berhenti menendang di kandungannya karena plasenta tidak memberikan oksigen dan nutrisi yang memadai, sementara tubuhnya berusaha untuk mendapatkan energi dari plasenta tersebut.
Tim medis melanjutkan, apabila tindakan operasi sesar tak dilakukan pada hari itu juga, nyawa Maddy tidak bisa diselamatkan.
Setelah pengalamannya, Ayla memberikan pesan untuk ibu lainnya: perhatikan dan selalu percaya naluri Ibu. "Saya pikir begitu banyak perempuan takut untuk diperiksa karena mereka menganggapnya terlalu berlebihan atau mereka akan terlihat bodoh jika tidak ada yang salah," katanya.
(Baca juga : Ibu Perlu Tahu! Ini Penyebab Utama Perempuan Sering Mengalami Kematian Bayi di Dalam Kandungan)
"Tapi kita perlu menyingkirkan rasa takut itu. Lebih baik terlihat konyol dan dikirim pulang daripada mengambil risiko ada yang salah dan tidak mendapatkan bantuan yang kita butuhkan, bukan?
"Ibu tahu tubuh dan bayi Ibu lebih baik dari orang lain, jadi jika Ibu merasa ada yang tidak beres, pergilah periksa! Jangan hanya menunggu dan meragukan diri sendiri," sarannya.
Ayla menambahkan bahwa ia sendiri hampir menunggu untuk pergi ke pusat persalinan sampai keesokan paginya karena tidak ingin mengganggu tidur pasangannya saat harus bekerja lebih awal keesokan harinya.
Namun, perlu adanya dukungan dari keluarga dan pasangan untuk benar-benar bisa menambah keyakinan dan kepercayaan pada insting atau naluri kita sebagai seorang ibu.
Baca juga : Risiko Jika Bayi Lahir Telat Waktu
Pakar kesehatan perempuan Dr. Donnica Moore mengatakan kepada TODAY Parents, sampai saat ini dunia masih menyumbang 26.000 kematian janin per tahun, dan ibu hamil harus mendengarkan cerita Ayla sebagai kisah peringatan.
"Jika Ibu merasa sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi dengan bayi Ibu, hubungi dokter atau bidan secepatnya. Jangan khawatir mengajukan banyak pertanyaan pada dokter, bahkan pertanyaan yang dirasa 'sepele' sekalipun. Lebih baik bertanya daripada menyesalinya nanti," tutup Dr. Donnica. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR