Nakita.id - Ada sebuah pernyataan yang berisi ‘Kamu adalah apa yang kamu makan’ sepertinya berlaku juga untuk anak-anak kita.
Ketika memilih nutrisi yang tepat untuk anak, pastikan bahwa Ibu memilih makanan dari berbagai sumber gizi yang dibutuhkan agar tumbuh kembang anak optimal.
Namun, ada beberapa makanan yang sering kita pikir anak akan baik-baik saja, namun secara tidak sadar bisa memengaruhi sistem kerja otak si kecil.
Berikut adalah beberapa makanan yang menurut para pakar tidak disarankan untuk anak Ibu, apalagi jika diberikan secara berlebihan!
Baca juga : Mengatasi Anak Yang Fobia Makanan
1. Junk food atau makanan olahan
Hindari makanan kemasan dan yang telah diolah seperti keripik kemasan, keripik asin dan kudapan asin, burger dan pizza, mie instan dengan kandungan Monosodium glutamat (MSG) tinggi.
MSG digunakan sebagai penambah rasa yang juga menyebabkan perubahan mood dan perilaku, termasuk sakit kepala dan hiperaktif. Jadi, bahan ini sama sekali tidak menyehatkan ya, Bu!
2. Pewarna makanan / tiruan
Banyak negara telah melarang pewarna buatan pada makanan karena efek bahan kimianya sangat merugikan bagi anak-anak.
Terkait dengan ADHD, kegelisahan, hiperaktif, dan sakit kepala pada anak-anak, pewarna buatan juga menyebabkan perubahan perilaku yang signifikan.
Karena pewarna buatan banyak ditemukan pada makanan bergula, orangtua sering menyalahkan perubahan perilaku anak akibat terlalu banyak konsumsi gula.
Pewarna buatan juga sering disembunyikan dalam makanan tak terduga seperti roti dan yoghurt.
Baca juga : Lakukan Dua Aturan Makanan Ini Supaya Anak Bertubuh Tinggi
3. Minuman beralkohol / soda / minuman dingin / minuman berkafein / teh / kopi
Kafein ditemukan secara alami di cokelat, kopi dan es teh. Banyak perusahaan menambahkannya ke soda dan minuman dingin.
Misalnya, sekaleng cola yang mengandung 36 sampai 46 miligram kafein, menurut artikel "Nutrition Matters" dari Public Health organization, Toronto.
Tubuh anak-anak di usia yang lebih muda ternyata juga lebih sensitif terhadap efek kafein, yang dapat menyebabkan keletihan, gugup, kehilangan tidur, hiperaktif, sakit kepala atau sakit perut.
Baca juga : 5 Makanan Untuk Menaikkan Berat Badan Bayi
4. Makanan dengan kadar gula tinggi
Gula bisa menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Yang tidak hanya berdampak pada nilai dan kinerja anak di sekolah, tetapi juga memengaruhi perilaku dan suasana hati mereka. Bahan ini bahkan memiliki efek merusak pada otak bayi dan ini terbukti dari penelitian.
Beberapa makanan juga mengandung kadar glukosa dan fruktosa tinggi yang dapat memengaruhi sekresi insulin. Hal ini akan menyebabkan otak mengalami malfungsi, sistem kerja otak yang menurun dan berdampak negatif pada mood dan otak anak. (*)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR