Bahkan walaupun alasannya sepele, hal itu bisa menjadi alasan mereka berselingkuh.
"Dalam konteks psikologi biasanya perselingkuhan dikarenakan ada sebuah kebutuhan yang mungkin tidak terpenuhi oleh pasangannya," ujar Yusi Riksa Yustiana, melansir Tribun Jabar.
Kebutuhan tersebut mungkin dianggap sepele, namun bagi pihak lelaki justru mempunyai makna yang cukup besar.
Baca Juga : Perceraian Sule dan Lina Diduga Karena Perselingkuhan? Ini Dampak Psikologis Pada Anak
Misalnya, sang istri baik, cantik dan pandai bekerja namun tidak bisa memasak lalu sang suami bertemu dengan perempuan yang bisa memasak terlebih masakan tersebut mengingatkannya pada sang ibu.
"Ataupun misalnya seorang pria yang memiliki masalah, lalu ada temannya yang mau mendengarkan curhatannya, lalu dia merasa diperhatikan, akhirnya terbangunlah suatu hubungan lain," ujar Yusi Riksa Yustiana memberi contoh lain.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Usia Awal Menstruasi Tentukan Masa Hidup
Berdasarkan penuturannya, perselingkuhan bisa muncul dari saling berbagi cerita atau mencurahkan isi hati mereka, sehingga terbangun rasa saling diperhatikan oleh satu sama lain.
"Ada kondisi-kondisi munculnya dari hal yang kecil, tapi menjadi suatu hal yang bermakna bagi seorang pria," tuturnya lagi. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR