Nakita.id - Moms, pola asuh anak di era modern memang telah banyak berubah.
Saat ini kebanyakan orangtua menghindari hukuman bila anak nakal, dan menggantinya dengan bujukan atau pemberian hadiah atau penghargaan (reward).
Menurut penelitian terbaru, ternyata yang memiliki kemampuan mengubah perilaku anak justru adalah sebuah hukuman bukan penghargaan atau pemberian hadiah.
Baca Juga : Wah, Ini Deretan Hadiah Paling Unik yang Diterima Kerajaan Inggris
Para psikolog menemukan, bahwa menghukum saat anak melakukan kenakalan dengan memintanya belajar, tiga kali lebih efektif ketimbang membujuk sang anak.
Namun, pemberian reward ini pun perlu disesuaikan dengan beberapa hal.
Psikolog Anak Elizabeth Santosa, saat ditemui Nakita beberapa waktu lalu di Jakarta mengatakan, tidak masalah memberikan reward untuk anak, asalkan sesuai porsinya.
Baca Juga : Bikin Tak Percaya Diri, Ini 5 Penyebab Tumit Kering dan Pecah-pecah
"Anak dikasih reward, why not? Jangan bilang anak-anak ngga usah dikasih reward. Cuma reward yang berlebihan itu salah, reward tidak pada tempatnya itu salah, bergantung pada reward terus terusan itu juga salah.
Elizabeth juga mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua saat memberi reward untuk Si Kecil.
"Reward seperti apa yang sesuai untuk anak? Satu, sesuai dengan usianya," ungkap Elizabeth.
Baca Juga : Berita Hoax Kesehatan: Makan Pedas Bisa Sebabkan Kanker Mulut!
Maksudnya, antara usaha dengan reward harusnya sebanding.
"Kalau misalnya anak bilang 'Mama aku mau handphone dong,' 'yaudah deh kamu mendingan bersihin kamar,' masa bersihin kamar bisa dapat handphone, itu artinya reward dan kerja keras tidak sebanding," ungkap perempuan yang disapa Liz ini.
Lalu, poin kedua yaitu reward haruslah yang bermanfaat untuk anak.
"Kedua, reward harus diberikan memang bagus untuk anak, 'Mama aku minta cokelat dong,' tapi kalau terus menerus cokelat lama-lama bisa batuk dong," lanjut Elizabeth.
Jadi, bila Moms ingin memberikan reward atau penghargaan untuk Si Kecil, dua poin diatas dapat menjadi acuan yang benar, agar ia dapat memaknai reward dengan baik pula.
Baca Juga : Inilah Penyebab Sperma Mati Alias Necrozoospermia, Sebelum Membuahi
"Nah jadi reward-nya tahu kapan waktunya, bentuknya, kesesuaiannya harus kita pertimbangkan, boleh kasih reward atas segala usahanya, tapi reward itu kan ngga selalu cokelat atau barang mahal, jalan-jalan, quality time, juga bisa. Jadi jangan selalu berpikir kalau reward itu bentuknya materi," tutup Elizabeth.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR