Surat wasiat tersebut terdiri atas 19 lembar kertas dan semuanya ditulis tangan.
Semua surat ditulis menggunakan bahasa Tayan dan berisi tentang permintaan maaf dari pasutri tersebut.
Baca Juga : Kecanduan Ponsel Sejak Usia 2 Tahun, Balita 4 Tahun Harus Menjalani Operasi Mata
Selain permintaan maaf, dalam surat wasiat mereka juga membahas tentang pemakaman.
Bak cinta sehidup semati, mereka minta dikuburkan bersama dalam satu liang lahat.
Selain meninggalkan surat wasiat, mereka juga menuliskan password untuk membuka ponsel mereka.
Polres Sanggau hingga kini masih mendalami motif bunuh diri pasangan yang kisahnya mirip Romeo dan Juliet ini.
Namun AKP Haryanto telah menduga, keduanya kemungkinan menjalin hubungan terlarang.
IW dan MGI bukanlah pasangan pertama yang melakukan bunuh diri bersama dengan menenggak racun.
Sebelumnya, pasutri di Lumajang juga melakukan hal yang sama di dalam Lapas II-B Lumajang pada Jumat (31/8/2018).
Baca Juga : Tak Terima Anaknya Dibully Hingga Ogah Makan, Ussy Sulistiawaty Polisikan Hampir 20 Akun Instagram!
R(30) dan F(18) menenggak minuman yang sebelumnya telah dicampur dengan sianida.
R merupakan tahanan dan F datang untuk membesuknya, tak disangka mereka justru memutuskan untuk mengakhiri hidup bersama di dalam lapas.
Motifnya adalah karena sang istri belum bisa terima suaminya di penjara, sementara sang suami tidak mau istrinya meninggal seorang diri.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | nakita,Tribun Pontianak |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Kunthi Kristyani |
KOMENTAR