Komplikasi
Hipertensi yang tidak terkontrol selama kehamilan dapat menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi. Hal ini dapat menyebabkan preeklamsia yang mungkin membatasi pertumbuhan janin dan menyebabkan masalah jantung pada ibu nanti.
Mengelola hipertensi
Dalam kebanyakan kasus, hipertensi dapat dikelola dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup, seperti mengendalikan berat badan, membatasi asupan garam dan melakukan latihan ringan. Selain itu, mencukupi kebutuhan asam folat setiap hari sangat penting.
Baca juga : 4 Ketakutan Ibu Hamil yang Ternyata Mitos Belaka
Persalinan
Dalam kebanyakan kasus, kelahiran normal dapat direncanakan bahkan dengan hipertensi. Namun, pemantauan janin dilakukan untuk melacak perkembangan dan perkembangan bayi.
Jika kondisi gawat janin terlihat karena hipertensi, operasi sesar darurat bisa saja direncanakan. Paling sering setelah melahirkan, tekanan darah kembali normal pada keadaan pra-kehamilan. Namun, jika jumlahnya tidak terkendali, dokter mungkin akan memberikan obat kembali. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR