Nakita.id - Seorang anak kelas enam SD berusia 12 tahun yang membunuh ibunya telah memicu kekhawatiran di antara orangtua dan teman sekelasnya ketika dikabarkan dia kemungkinan akan kembali lagi ke sekolah.
Bocah itu awalnya ditahan untuk pembunuhan, kini telah dibebaskan tanpa hukuman.
Wu Bing (nama samaran), dari Yuanjiang di Provinsi Hunan China Tengah, membunuh ibunya, Chen, dengan pisau dapur setelah ibunya memukulinya karena menemukan bahwa Wu telah mencuri dan mengisap semua rokok yang dibawanya pulang dari pesta makan pada tanggal 2 Desember malam.
Baca Juga : Masih 14 Tahun, Remaja Laki-laki Ini Bunuh Ayahnya dan Tembak Bocah 6 Tahun Hingga Meninggal di Sekolah!
Pembunuhan itu tidak diketahui sampai sore hari tanggal 3 Desember.
Saat itu kakek Wu curiga dan memeriksa kamar tidur Chen dari jendela, melihat darah di seberang ruangan dan tubuh Chen tergeletak di lantai.
Mengingat bahwa hukum Tiongkok memberlakukan usia 14 tahun sebagai usia hukum untuk tanggung jawab pidana, polisi setempat membebaskan Wu tanpa hukuman pidana.
"Dia terlalu muda bagi kami untuk melakukan sesuatu padanya," kata polisi setempat.
Ketika keluarga Wu berusaha mengembalikannya ke sekolah pada tanggal 6 Desember, orangtua teman sekelasnya menyatakan oposisi yang kuat, mengatakan bahwa "dia mungkin melakukan kejahatan lain di sekolah".
Menurut laporan publik, Wu tidak menunjukkan tanda penyesalan.
Ketika ditanya apakah dia berpikir itu salah untuk membunuh ibunya, Wu berkata, "Aku salah, tapi aku membunuh ibuku, bukan orang lain."
Baca Juga : Selalu Dipeluk dan Buat Bahagia, Putri Denada Tak Tahu Badut Hello Kitty Itu Ibunya, Intip Momen Harunya!
Menurut hukum pidana Tiongkok, ketika anak-anak di bawah usia 16 tahun melakukan kejahatan dan tidak dapat dituntut sebagai orang dewasa, mereka dapat dikirim ke pusat penampungan dan rehabilitasi yang dikelola pemerintah.
Namun, banyak provinsi tidak memiliki pusat penampungan dan rehabilitasi yang layak untuk anak-anak di bawah usia 14 tahun, dan undang-undang tentang pusat penahanan jarang diberlakukan, menurut komentar thepaper.cn.
Wu menunjukkan perilaku tidak normal karena ia menderita cedera kepala antara usia tujuh hingga delapan tahun, menurut kakeknya.
Menurut undang-undang kesehatan mental China, mereka yang didiagnosis dengan penyakit mental harus menjalani perawatan medis wajib.
Tidak bertanggung jawab untuk melepaskan seorang remaja ke dalam masyarakat hanya beberapa hari setelah dia secara brutal membunuh ibunya sendiri, kata komentar di thepaper.cn. (Intisari/Adrie P. Saputra)
Baca Juga : Rombongan Artis Papan Atas Makan Nasi Uduk Pingir Jalan, Sosok Ini yang Bayar Tagihannya Hingga Rp 7,9 Juta
Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Anak yang Membunuh Ibunya Sendiri Tidak Dihukum dan Akan Kembali ke Sekolah, Teman-temannya Ketakutan!
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR