Nakita.id - Setiap ibu hamil pasti menginginkan kehamilan yang sehat dan lancar.
Sayangnya, gangguan kehamilan kadang datang juga menghampiri.
Moms perlu hati-hati dengan gangguan kehamilan yang berbahaya.
Banyak ibu hamil menganggap bahwa gangguan tersebut adalah normal.
Sayangnya, jika gangguan kehamilan tersebut dibiarkan akan menjadi masalah yang bisa mengancam Moms dan tumbuh kembang bayi.
Baca Juga : Kenali Gangguan Kehamilan Mual dan Muntah dan Cara Mencegahnya
Berikut 7 gangguan kehamilan yang harus Moms perhatikan :
Keguguran
Keguguran adalah hilangnya kehamilan dalam 20 minggu pertama.
Sebagian besar keguguran trimester diyakini disebabkan oleh kelainan kromosom pada sel telur yang dibuahi yang menjaga embrio berkembang.
Bercak atau perdarahan vagina biasanya adalah tanda pertama keguguran, jadi hubungi dokter Moms segera jika mengalami hal ini.
Baca Juga : 5 Faktor Risiko yang Meningkatkan Keguguran Selama Kehamilan
Kelahiran prematur
Ketika bayi dilahirkan sebelum 37 minggu, itu disebut kelahiran prematur dan bayi dianggap prematur.
Kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah kesehatan atau bahkan berakibat fatal bagi bayi jika lahir terlalu dini.
View this post on Instagram
Preeklamsia
Moms didiagnosis preeklamsia jika memiliki tekanan darah tinggi dan protein dalam urine atau kelainan hati atau ginjal setelah 20 minggu kehamilan.
Preeklamsia berkembang dengan cepat dan preeklamsia berat dapat memengaruhi banyak organ serta menyebabkan masalah serius bahkan mengancam jiwa.
Baca Juga : Makanan untuk Mengatasi Aneka Gangguan Kehamilan
Cairan amniotik rendah (oligohidramnion)
Kantung ketuban berisi cairan yang melindungi dan mendukung perkembangan bayi yang sedang berkembang.
Ketika ada terlalu sedikit cairan, itu disebut oligohidramnion.
Jika ini terjadi pada Moms, Moms harus rutin melakukan pemeriksaan untuk memastikan bayi tumbuh normal.
Diabetes Gestasional
Ibu hamil secara rutin mendapatkan skrining glukosa antara 24 dan 28 minggu untuk mengujinya.
Jika Moms mengalami diabetes gestasional, Moms akan diawasi secara ketat oleh dokter.
Jika diabetes tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah serius pada bayi.
Moms harus menjaga kadar gula darah dengan diet dan olahraga agar bayi sehat.
Untuk ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional, ada 25 hingga 50 persen kemungkinan terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Baca Juga : Catat Kriteria Perempuan yang Rentan Mengalami Diabetes Gestasional
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah ketika sel telur yang dibuahi berada di luar rahim.
Sangat penting untuk mengetahui jenis kehamilan ini lebih awal karena embrio yang tumbuh dapat memecahkan tuba fallopii Moms dan menyebabkan perdarahan internal yang berakibat fatal.
Plasenta previa
Jika Moms memiliki plasenta previa, plasenta Moms terletak sangat rendah di rahim, di samping atau menutupi leher rahim Moms.
Plasenta previa biasanya bukan masalah di awal kehamilan.
Tetapi jika plasenta tetap sangat rendah saat kehamilan Moms berlanjut, dapat menyebabkan pendarahan yang berakibat komplikasi lain dan mungkin mengharuskan Moms untuk melahirkan lebih awal.
Perempuan yang memiliki plasenta previa ketika mereka melahirkan harus melalui operasi sesar.
Baca Juga : Sakit Perut Saat Hamil Bisa Jadi Gejala Kehamilan Ektopik, Hati-hati!
Cara mencegah dan mengobati gangguan kehamilan
- Dapatkan setidaknya 400 mikrogram asam folat setiap hari mulai sebelum dan berlanjut hingga kehamilan.
- Dapatkan imunisasi yang tepat.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan menjaga berat badan yang tepat.
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur, kecuali disarankan sebaliknya oleh dokter Moms.
- Menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan (kecuali obat-obatan yang disetujui oleh dokter Moms).
- Melakukan pemeriksaan secara rutin.
Source | : | baby center,nakita,web md |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR