Nakita.id - Banyak mitos kehamilan yang berkembang di masyarakat dari dulu hingga sekarang.
Padahal mitos kehamilan tersebut belum tentu kebenarannya, tapi sering kali masih dipercaya secara turun temurun.
Daripada terlalu membuat tanda tanya besar mengenai mitos kehamilan, alangkah lebih baik jika Moms konsultasikan pada dokter atau pakar tentang kehamilan Moms.
Sebab, terkadang mitos kehamilan yang berkembang justru mengarah pada hal-hal negatif.
Baca Juga : Ibu Hamil Jalani Diet Keto, Aman atau Tidak Ya Moms? Ini Penjelasannya
Akan tetapi, masing-masing orang memiliki pendapatnya sendiri tentang mitos kehamilan, misalnya masih ada yang percaya dan yakin akan mitos tersebut.
Sebenarnya itu tidak masalah Moms, selagi ketika mitos tersebut tidak membahayakan kehamilan Moms.
Nah, dilansir dari laman Mommyish, ternyata ada 5 mitos kehamilan yang nampaknya boleh Moms sedikit percayai.
Apa sajakah mitos itu?
Baca Juga : Mudah! Beginilah Cara Franda Agar Cepat Kontraksi Menjelang Persalinan
1. Jika ingin anak laki-laki, makan banyak pisang sebelum hamil
Anggapan ini sudah didukung oleh beberapa penelitian, misalnya yaitu studi tahun 2008 menemukan bahwa 56% perempuan yang mengonsumsi lebih banyak kalori sebelum hamil memiliki anak laki-laki.
Tetapi bukan hanya kalori, nutrisi spesifik tampaknya juga memengaruhi bagaimana kromosom tersebut berkembang.
Perempuan yang mengonsumsi makanan tinggi potasium lebih cenderung memiliki anak laki-laki daripada perempuan.
Baca Juga : Mytha Lestari Menjemur Bayinya, Berikut Pedoman Menjemur Bayi Baru Lahir Menurut Pakar
2. Hindari mandi air panas karena semangat bayi akan hilang
Jika air mandi yang digunakan terlalu panas, hal ini dapat membuat kerusakan serius pada diri Moms dan janin yang dikandung.
Hindari air yang cukup panas untuk menaikkan suhu tubuh hingga 38 derajat celcius selama lebih dari 10 menit.
Sebab bisa menyebabkan penurunan tekanan darah yang dapat menghilangkan oksigen dan nutrisi untuk bayi, sehingga dapat meningkatkan risiko keguguran.
Terlalu banyak mandi air hangat juga dapat meningkatkan risiko cacat lahir, terutama pada trimester pertama.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Pentingnya Proses Inisiasi Menyusui Dini dan Kolostrum untuk Bayi Baru Lahir
3. Tidur telentang dapat membuat bayi kekurangan pasokan darah
Tidur berbaring telentang khususnya di akhir masa kehamilan ketika perut sudah terlalu besar dapat menyempitkan aliran darah dari vena cava vena.
Itu adalah pembuluh darah utama yang membawa darah kembali ke jantung dari tubuh bagian bawah dan memasok darah ke bayi.
Ketika Moms tidur telentang, berat penuh rahim dapat menekan usus dan vena cava vena.
Tidur telentang untuk waktu singkat mungkin tidak akan membahayakan, tapi ibu hamil disarankan untuk menghindari tidur telentang sebanyak mungkin pada trimester pertama dan hindari sepenuhnya pada trimester kedua dan ketiga.
Source | : | Mommyish |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR