"Kalau belum sampai 4 bulan katanya enggak boleh go public. Makanya aku baru go public setelah 4 bulan," tambahnya.
Untuk urusan menjaga kehamilan, Nabila juga sangat taat dengan tradisi para leluhur.
"Itu aja aku lumayan nurut sih sama tradisi orang dulu," terangnya.
Baca juga : 4 Ketakutan Ibu Hamil yang Ternyata Mitos Belaka
Meski demikian, ia juga tetap berkonsultasi kepada dokter kandungan agar kesehatan dirinya dan juga calon bayinya tetap terjaga sampai persalinan tiba.
"Yang pasti kalau ada apa-apa aku tanya ke dokter. Untungnya dokter aku informatif banget, jadi aku banyak nanya aja," tutupnya.
Berkaitan dengan kepercayaan orang dulu terkait dengan kehamilan, berikut empat mitos kehamilan yang perlu Ibu simak:
Mitos 1: Supaya hamil bayi kembar, makan singkong
Mitos kehamilan ini mulai muncul saat para peneliti berkunjung ke sebuah desa di Afrika bernama Igbo-Ora, salah satu daerah yang memiliki tingkat kelahiran kembar tertinggi di dunia.
Hasil pengamatan menunjukkan, kesukaan masyarakat Igbo-Ora mengonsumsi singkong bisa jadi pendorong tingginya kemungkinan lahir kembar.
Memang pernah ada satu penelitian yang mengaitkan singkong dengan kesuburan.
Akan tetapi, karena ini hanya hasil penelitian seorang mahasiswa dari Yale University yang belum dibuktikan secara resmi, maka untuk sementara singkong harus masuk kategori mitos.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR