"Pengaturan suhu tubuh (thermal) merupakan masalah yang sangat umum pada bayi, terutama bayi prematur," kata Malika D Shah, MD, Asisten Profesor Pediatri dan Neonatologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine.
Ketika bayi masih berada di dalam kandungan, suhu tubuhnya mengikuti suhu tubuh ibu. Setelah lahir, agar ia mudah beradaptasi dengan lingkungan, pelukan kangguru ibu (di mana suhu kulit ibu sama seperti rahim) tetap membuatnya nyaman dan aman layaknya di dalam rahim.
Baca juga: 7 Mitos Bayi Prematur
Susan M Ludington, RN, PhD, Direktur Eksekutif United States Institute for Kangaroo Care, mengatakan, bayi prematur yang menerima pelukan kangguru denyut jantungnya lebih cepat stabil dan oksigenasi berjalan lebih lancar. Kualitas tidurnya pun lebih baik dibandingkan dengan bayi prematur yang hanya diletakkan di inkubator tanpa sentuhan/pelukan sama sekali.
Kontak kulit ke kulit secara simultan juga mampu meningkatkan berat badan bayi yang baru lahir. "Ketika bayi merasa hangat, mereka tidak perlu menggunakan energi mereka untuk mengatur suhu tubuhnya. Sebagai gantinya, mereka dapat menggunakan energi itu untuk tumbuh," kata Ludington.
Ditambah lagi, bayi yang sering dipeluk kangguru napsu minum susunya lebih tinggi. Itulah mengapa berat badan mereka cepat naik. "Bayi yang baru lahir secara naluriah menggunakan indera penciumannya untuk mencari puting payudara ibu dan mulai menyusui. Nah, pelukan kangguru membantu meningkatkan indera penciuman mereka," jelas Katie Dunning, RN, Koordinator Klinik Persalinan dan Melahirkan di Mount Sinai Hospital.
Baca juga; Kiat Sukses Menyusui Bayi Prematur
Kata Dunning, pelukan kangguru 10 menit dapat mengurangi tingkat hormon kortisol (penyebab stres) dan hormon oksitosin (yang merangsang sistem saraf parasimpatis untuk membuat bayi merasa tenang dan aman) pada bayi. Ketika bayi prematur mendapatkan pelukan kangguru, mereka bereaksi lebih sedikit pada rasa sakit. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR