(Baca juga : Seorang Bayi Meninggal Akibat Dehidrasi, Waspadai Tanda-tandanya)
Rachel Prete, M.D., seorang dokter anak di Rumah Sakit Arnold Palmer for Children di Orlando mengatakan, ini adalah kasus yang sangat langka.
Sebagian besar waktu, dokter, perawat, dan konsultan laktasi dapat membantu menavigasi ibu baru dengan benar melalui berbagai tantangan menyusui, termasuk persediaan susu rendah.
Sebenarnya, kebanyakan bayi dapat berkembang dengan jumlah kolostrum yang kecil (cairan kental dan konsentrat yang sering berwarna keemasan dan biasanya masuk pada saat kehamilan lanjut), dan sangat normal bagi susu ibu untuk memakan waktu beberapa hari sampai keluar dengan sendirinya.
Dr. Rachel menyarankan ibu baru untuk mencari kolostrum fisik untuk memastikan baby diberi makan.
"Ibu harus bisa memeroleh beberapa kolostrum," katanya. "Minimal satu sendok teh (atau 5 mililiter) per makan sudah cukup."
Ia menambahkan butuh waktu tiga sampai lima hari agar persediaan susu ibu masuk.
(Baca juga : 4 Kesalahan Mama yang Menyebabkan Bayi Dehidrasi)
Ari Brown, MD, FAAP menambahkan, "Walaupun jarang, beberapa perempuan tidak menghasilkan cukup banyak kolostrum atau susu matang karena berbagai penyebab yang mendasarinya."
Ada tanda-tanda peringatan bahwa bayi mungkin mengalami dehidrasi, yang seharusnya diperhatikan orangtua. Berikut tanda-tanda bayi mengalami dehidrasi:
- Ibu tidak bisa mengeluarkan kolostrum atau ASI
- Bayi menunjukkan tanda lapar dan tidak pernah puas, seperti tangisan yang tak dapat dihibur
- Rasa tidak nyaman dan menangis tanpa popok kotor / basah
- Penurunan berat badan
Dr. Rachel mencatat bayi juga harus memiliki periode perasaan puas dan tidur. Orangtua harus mencari kencing dan satu kotoran pada hari pertama setelah kelahiran, dua kali buang air kecil dan dua kali buang air besar pada hari kedua, dan seterusnya.
Dr. Rachel menyarankan orangtua untuk menindaklanjuti keesokan harinya agar bayi dibawa ke rumah sakit dan ditangani dokter anak, yang dapat menilai status hidrasi bayi.
Dan jika Ibu sedang berjuang dengan menyusui, ia berkata, "Ingatlah bahwa ASI lebih baik daripada tidak sama sekali."
Ia juga merekomendasikan untuk berbicara dengan dokter anak dan mendiskusikan apakah melengkapi dengan susu formula adalah tepat untuk Ibu dan bayi. "Jangan takut untuk meminta bantuan," tutupnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR