Ifan pun berusaha memisahkan diri dari orang-orang untuk menyelamatkan diri dengan menggapai benda yang bisa mengapung.
Setelah ia berhasil menyelamatkan diri dengan cara mengapung menggunakan box.
Ia melihat suasana di sekitar sepi, tak ada lagi-lagi teriakan orang kepanikan dan minta pertolongan.
Saat itu pula ia melihat orang-orang yang terseret tsunami bersamanya sudah menjadi puluhan mayat.
"Jadi panik sekali sampai saya bisa menggapai sebuah box gitu. Saya berusaha lari jauh dari kerumunan. Selang beberapa menit suasana sepi, ternyata sudah jadi mayat semua," tuturnya.
Baca Juga : Tsunami Banten: Tempat Memesona Ini Menjadi Petaka Bagi Band Seventeen dan Rombongan Kemenpora
Ifan mengaku sempat ingin menyerah karena terapung-apung di lautan berjam-jam untuk menyelamatkan diri ke tepi pantai.
"Saya kelempar cukup jauh mungkin, begitu saya bisa nyebrang, saya terapung dilaut sekitar 2 jam. Itu pun juga udah hampir nyerah," lanjutnya.
Beruntungnya, Ifan Seventeen mampu bertahan dengan berpegangan sebuah box menuju ke tepian.
Sesampainya Ifan di tepian, ia langsung menemukan jenazah Bani dan Oki yang sudah dievakuasi oleh warga.
Menurutnya, Bani dan Oki sempat terjepit suatu benda ketika terseret tsunami hingga meninggal dunia.
"Begitu saya sampai pinggir yang saya cari keluarga sama teman-teman. Di situ saya ketemu sama jenazah Mas Oki dan Mas Bani. Kayaknya sudah dalam kondisi terjepit tapi udah dipinggirin sama warga," jelasnya.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR