Ia merasa anaknya tiba-tiba memanggil.
Padahal saat itu ia sedang di Batam, dan anaknya tinggal di Tangsel.
Matanya berkaca-kaca sambil mengingat peristiwa itu.
"Pas saya bawa motor, kayak anak saya manggil, 'Ayaaaah'. Saya berhenti, itu suara dia, tapi enggak ada (rupa)," ujar Hamid datar, Minggu (23/12/2018).
Hamid juga bercerita mengenai komunikasi terakhir dengan anaknya melalui video call.
Ia merasa wajah anaknya lebih cerah dari biasanya. Namun ia tak menanyakan hal yang tak biasa itu.
"Memang wajah Fitri, berbeda dari biasanya. Beda, muka kemerahan tapi bersih lagi," ujarnya.
Hamid menceritakan beberapa kisah lain kenangan yang kemudian ia sebut sebagai firasat akan kehilangan anaknya.
"Banyak saya dapat firasat, tapi saya enggak bisa baca," ujarnya tertunduk.
Hamid menyebut anaknya, orang yang tidak banyak meminta, dan selalu menurut dengan orang tua.
"Alhamdulillah ya sangat baik. Enggak neko-nelo orangnya, enggak pernah bantah sama orang tuanya. Teman-temannya suka bergaul sama dia," ujarnya bersyukur.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR