Nakita.id - Masyarakat Indonesia dibuat kaget dengan berita tsunami Banten yang terjadi dua hari lalu, pada (22/12/2018) malam hari.
Berita tsunami Banten semakin mengharukan setelah diketahui band Saventeen, duo Jigo dan juga rombongan Kemenpora ikut menjadi korban tsunami Banten.
Rombongan band Saventeen, duo Jigo dan Kemenpora saat musibah tsunami terjadi, berada di lokasi yang sama, yaitu Tanjung Lesung.
Baca Juga : Inilah Hape yang Cocok Bagi Instagram Addict, Murah Harganya Maximal Hasil Fotonya
Mereka diketahui sedang menghadiri acara gathering PLN di Pantai Anyer, Banten.
Saat itulah ombak tsunami menerjang dan membuat ratusan nyawa menghilang dan ribuan lainnya luka-luka.
Bulan September 2018 lalu, Indonesia juga diguncang gempa dan tsunami di wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Utara.
Baca Juga : Arie Untung Ceritakan Pernah Duet Bersama Seventeen Formasi Awal, 'Keluarga Jogjaku dah Pergi'
Peristiwa tersebut memakan banyak korban jiwa karena alat pendeteksi tsunami tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Kini, insiden serupa terjadi setelah perairan Selat Sunda menimbulkan tsunami disebabkan oleh erupsi vulkanik anak gunung Krakatau.
Tidak ada peringatan tsunami, dan karenanya korban tidak punya kesempatan untuk menyelamatkan diri mereka.
Baca Juga : Tsunami Banten: Keyboardist Seventeen Selamat, Tersangkut di Pohon Kelapa, Begini Kondisinya Sekarang
Dilansir dari sebuah tayangan televisi, Indonesia sebenarnya sudah memiliki alat-alat pendeteksi tsunami mulai dari heritage gate, buoy, hingga tsunami gate yang dipasang sendiri oleh BMKG (Badan Meteorologi dan Geofisika).
Ada 130 alat deteksi tsunami berjenis heritage gate yang disebar di perairan Indonesia dan ada 5 tsunami gate yang dipasang di kawasan Samudra Hindia.
Namun, BMKG sendiri membenarkan kalau alat tersebut tidak dapat berfungsi dengan benar karena berbagai faktor.
Baca Juga : REVIEW AKHIR TAHUN: 5 Perceraian Artis yang Penuh Drama dan Derai Air Mata!
Hal tersebut mulai dari gangguan koneksi, putusnya komunikasi saat terjadi tsunami, hingga dicuri oleh oknum masyarakat.
Sama seperti halnya alat deteksi bencana tsunami yang dipasang di perairan Aceh yang kini sudah hilang dicuri orang.
Sebenarnya, alat deteksi tsunami sangat diperlukan oleh Indonesia yang pada dasarnya terletak di cincin api pasifik dan rawan bencana.
Baca Juga : Meninggal Dunia Karena Tsunami Banten, Nama Aa Jimmy Dipakai Untuk Pemalsuan Akun!
Karena hilang dan rusaknya alat deteksi tsunami tersebut, Presiden Joko Widodo sempat mengimbau agar pihak-pihak tertentu untuk tidak merusak atau mencuri alat itu.
"Inilah perlunya yang namanya pengamanan alat-alat yang sangat berguna untuk mendeteksi baik gempa, baik tsunami, sehingga kita juga memerlukan kesadaran bersama masyarakat, kita semua agar alat-alat seperti itu tidak dirusak atau tidak diambil karena alat ini sangat berguna sekali," kata Jokowi kepada Kompas.com di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Jokowi juga memerintahkan untuk segera memperbaiki alat yang rusak dan mengganti alat yang hilang dicuri orang.
"Saya perintahkan agar alat ini diperbaiki kemudian diawasi dan dijaga, karena itu alat yang sangat penting dalam mendeteksi kejadian yang akan terjadi," tandas Jokowi.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR