Nakita.id - Selama kehamilan, wanita lebih sensitif terhadap lingkungannya.
Akibatnya, menangis selama kehamilan menjadi kebiasaan selama proses kehamilan.
Ini biasanya menyebabkan calon ibu khawatir karena dapat memengaruhi bayi.
Karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana menangis memengaruhi kehamilan Moms.
Percaya atau tidak, menangis memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti menghasilkan kesejahteraan, menghilangkan racun dan melepaskan stres.
Baca Juga : Tiga Macam Tipe Stress, Ternyata Tidak Semua Stres Berdampak Buruk!
Terkadang, setelah menangis, Moms dapat dengan jelas melihat solusi untuk masalah dan suasana hati dapat membaik.
Ini bisa membuat ibu merasa termotivasi.
Mengapa ibu hamil sering menangis?
Kelelahan
Karena mual, perubahan hormon dan perut mereka yang terus tumbuh, ibu hamil mengalami lebih banyak kesulitan tidur, dan ini menyebabkan mereka menjadi lelah sepanjang waktu.
Baca Juga : Tiga Jenis Respon Tubuh Terhadap Kafein, Genetik Memainkan Peran
Keputusasaan karena tidak memiliki energi di siang hari dapat menyebabkan ibu menemukan pelepasan dengan menangis.
Perubahan Hormon
Agar proses kehamilan dapat dilakukan secara efisien, hormon ibu diubah.
Perubahan-perubahan ini paling terlihat selama minggu 6 dan 10, dan pada akhir kehamilan.
Perlu dicatat bahwa proses ini dapat memengaruhi kimia otak, menyebabkan perubahan suasana hati.
Ketidakamanan dan Ketakutan
Secara obsesif memikirkan kesulitan yang mungkin dialami bayi juga dapat menyebabkan sang ibu menangis.
Kekhawatiran bahwa sebagian besar kondisi kesehatan ibu, takut keguguran atau mungkin bayi mungkin kondisi tertentu.
Di sisi lain, kenaikan berat badan, tangan dan kaki yang bengkak sering membuat ibu merasa sedih dan tidak aman.
Baca Juga : Penyebab Dua Kali Menstruasi Dalam Sebulan, Serta Faktor Risikonya
Dia bahkan mungkin berpikir bahwa pasangannya tidak lagi menginginkannya sebagaimana adanya.
Memang benar bahwa tanda-tanda ini berarti bahwa bayi berkembang dengan baik, tetapi banyak ibu masih khawatir tentang penampilan fisiknya.
Masalah dengan pasangan
Memiliki anak adalah perubahan hidup yang drastis. Karena itu, membuat keputusan untuk memulai sebuah keluarga tidaklah mudah dan dapat membawa konflik.
Mungkin juga ada kekhawatiran dan keraguan ketika mempersiapkan rumah untuk kedatangan bayi.
Baca Juga : Potret Natal Pertama Sea Dedari, Putri Sharena Delon yang Bikin Gemas!
Mempertimbangkan perubahan suasana hati di samping semua keputusan yang harus diambil, besar kemungkinan calon ibu akan mengalami erupsi emosi yang campur aduk.
Satu-satunya cara baginya untuk mendapatkan pertolongan adalah dengan menangis.
Lalu bagaimana menangis saat hamil dapat memengaruhi bayi?
Menangis karena alasan yang disebutkan di atas baik dan normal.
Namun, menangis karena stres atau depresi dan terus-menerus tertekan, dengan suasana hati yang buruk dapat merusak perkembangan bayi.
1. Perkembangan Otak Bayi
Depresi selama kehamilan memengaruhi pertumbuhan bayi dengan memengaruhi sistem neuroendokrin bayi.
Baca Juga : Catat! Berikut Ini Ciri-ciri Kulit Kering Pertanda Psoriasis
Ini mengontrol suasana hati, emosi, dan respons stres seseorang. Selain itu, meningkatkan kemungkinan anak terserang penyakit mental.
2. Kelahiran Prematur atau Keguguran
Menangis karena gelisah mengurangi aliran darah, yang berfungsi untuk mengangkut nutrisi yang diperlukan untuk bayi.
Ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, berat badan di bawah jumlah yang disarankan, dan, dalam kasus terburuk, kelahiran prematur atau keguguran.
Baca Juga : Cuci Muka Dengan Air Soda Jadi Tren Kecantikan Terbaru di Korea dan Jepang, Manfaatnya Luar Biasa!
3. Kepribadian Anak
Ketika seorang ibu menangis akibat stres, kadar kortisolnya sangat meningkat dan fungsi plasenta terpengaruh.
Jika ini terjadi, itu bisa berbahaya bagi bayi karena salah satu fungsi plasenta adalah untuk melindungi janin dari kortisol.
Ini dapat memiliki pengaruh negatif, meningkatkan risiko anak mengembangkan masalah perilaku seperti hiperaktif, Attention Deficit Disorder (ADD) atau penyakit mental lainnya.
Baca Juga : Kapsul Keselamatan Unik Ini Bisa Selamatkan Manusia Saat Terjadi Tsunami, Mungkinkah Ada di Indonesia?
4. Perkembangan lambat
Jika ibu memiliki keadaan sedih yang berkepanjangan disertai dengan tangisan, itu dapat menyebabkan bayi berkembang lebih lambat dari biasanya.
Ini karena bayi, bahkan ketika mereka berada dalam kandungan, dapat merasakan suasana hati ibu mereka.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | Step to Health |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR