Nakita.id - Sejak bayi, anak-anak menggunakan perilaku mengisap untuk menenangkan diri.
Bahkan, banyak orangtua bergantung pada dot, mainan gigi, dan barang-barang lain yang dirancang untuk disedot anak-anak untuk mendorong regulasi emosional pada anak-anak mereka.
Ketika anak-anak bertambah besar, mereka dapat mengembangkan kebiasaan mengisap jari atau ibu jari.
Sayangnya, menghisap ibu jari dapat memiliki efek samping negatif yang bertahan lama jika kebiasaan tersebut bertahan hingga usia empat tahun.
Baca Juga : Darah Haid Bisa Tunjukkan Gejala Penyakit Tertentu, Waspada dengan Warna Ini
Kemungkinan efek samping dari mengisap jempol yang berkepanjangan atau intens termasuk lima berikut.
1. Posisi gigi yang tidak teratur
Efek samping permanen yang paling serius dari mengisap ibu jari adalah jenis maloklusi gigi.
Maloklusi adalah istilah yang menggambarkan ketidakselarasan gigi yang terlihat saat mulut ditutup.
Dua jenis maloklusi yang paling umum disebabkan oleh mengisap jempol adalah gigitan terbuka dan overbite.
Overbite terjadi ketika gigi depan atas dan bawah mengarah keluar.
Baca Juga : 5 Makanan yang Dapat Menurunkan Hasrat Berhubungan Intim, Hindari!
Ketidaksejajaran ini berarti bahwa gigi depan tidak bersentuhan, bahkan ketika mulut Si Kecil tertutup sepenuhnya.
Dalam kasus overbite, ketidaksejajaran ini terbatas pada gigi depan atas.
Kondisi ini dapat mempengaruhi bentuk wajah dan senyum.
2. Masalah kulit
Anak-anak yang mengisap ibu jari mereka selama bertahun-tahun mungkin mengalami masalah kulit yang tidak nyaman atau serius pada ibu jari pilihan mereka.
Ketika terkena kelembapan mulut, kulit bisa menjadi rentan terhadap cedera lainnya.
Dalam beberapa kasus, kulit mungkin pecah atau berdarah, membuat tangan Si Kecil rentan terhadap infeksi.
Tak hanya itu, dampak lain juga bisa terjadi seperti ibu jari yang mungkin mulai terlihat kapalan.
Jika Si Kecil mengalami masalah kulit akibat mengisap jempol, Moms mungkin perlu mencegah perilaku tersebut .
Misalnya dengan membalut jempol yang terkena, menempatkan sarung tangan jari di atas jari, atau melindungi jempol.
Hindari trik seperti mencelupkan jari Si Kecil ke dalam bahan yang rasanya tidak enak karena strategi ini dapat menyebabkan tingkat frustrasi dan jarang memberikan hasil yang bertahan lama.
3. Hambatan bicara
Karena mengisap jempol memengaruhi perkembangan gigi, rahang, dan langit-langit mulut, kebiasaan itu juga dapat mengubah cara anak makan dan berbicara.
Mengisap jempol dapat menyebabkan hambatan bicara, termasuk ketidakmampuan untuk mengucapkan bunyi konsonan keras seperti "D" dan "T."
Baca Juga : Freddie Mercury Meninggal Karena AIDS, Penting Tahu Cara Mencegahnya dengan Metode Ini
Tanpa perawatan gigi yang benar, bahkan terapi wicara berkualitas tinggi mungkin tidak sepenuhnya memperbaiki hambatan ini.
Ini karena bunyi cacat sebagian disebabkan oleh bentuk gigi anak sehubungan dengan lidahnya.
Hambatan bicara mungkin membuat Si Kecil lebih sulit berkomunikasi secara efektif.
Banyak anak dengan hambatan bicara juga mengalami tingkat frustrasi, kemarahan, dan perasaan terisolasi yang tinggi.
4. Masalah sosial
Kebiasaan mengisap jempol dapat menyebabkan masalah sosial.
Anak-anak yang mengisap jempol mereka di depan umum dapat menjadi sasaran ejekan di tangan rekan-rekan mereka.
Sementara mengisap jempol adalah kebiasaan masa kanak-kanak yang normal, semakin tua usia Si Kecil, semakin banyak orang yang menghakimi dia karena meneruskan kebiasaan itu.
Mengisap jempol adalah respons bawah sadar terhadap stres atau kebosanan bagi banyak anak.
Baca Juga : Rutin Minum Air Kunyit dan Lada Hitam Seminggu, Khasiatnya Tak Terduga!
Karena Si Kecil mungkin tidak berpikir sebelum menggunakan ibu jarinya untuk bekerja, mereka mungkin memerlukan dukungan dan instruksi dari Moms untuk mengatasi kebiasaan itu dalam tahap perkembangan yang sesuai.
Bila Moms berusaha membantu Si Kecil berhenti mengisap jempol, penting untuk diingat bahwa kebiasaan ini tidak menunjukkan masalah fisiologis atau perkembangan.
Mereka membutuhkan bantuan Moms dan dokter gigi atau dokter anak untuk menghentikan kebiasaan itu.
Pada anak-anak yang belum memiliki gigi permanen, mengisap jempol biasanya tidak berbahaya.
Saat gigi susu Si Kecil mulai tanggal dan gigi dewasanya mulai tumbuh berkembang, Moms harus mendorong Si Kecil untuk beralih ke metode kenyamanan lain.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | childrensdent.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR