Nakita.id.- Di tahun 2019 yang sebentar lagi akan datang, Pemerintah Republik Indonesia bakal mewajibkan perubahan pada informasi nilai gizi yang terdapat di bungkus makanan olahan dan siap saji di Indonesia.
Baca Juga : Hati-hati Membeli Makanan Bila Tercantum Trans Fatty Acid Pada Kemasan
Informasi gizi yang tertera juga bakal mencantumkan pesan kesehatan mengenai batasan asupan gula, garam dan lemak.
Artinya, selain informasi nilai gizi (nutrition facts) dengan takaran per saji produk makanan atau minuman tersebut, bakal ada pesan kesehatan di bungkus tersebut.
Yaitu: "Konsumsi gula > 50 g, natrium > 2000 mg, lemak total > 67 g per orang per hari berisiko hipertensi, stroke, diabetes melitus, serangan jantung."
"Nantinya akan seperti di bungkus rokok. Ada pesan kesehatannya. Namun tidak ada gambar penyakitnya," ujar Kepala Subdit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular kementerian Kesehatan RI, Prima Yosephine.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kekurangan Vitamin A Dapat Memicu Kerontokan Rambut
Hal ini dikatakan Prima saat menjadi pembicara dalam edukasi konsumsi gula, garam, lemak bersama Unilever di Jakarta Selatan.
Kehadiran pesan kesehatan berlandaskan Peraturan Menteri Kesehatan No 63 Tahun 2015 mengenai Perubahan Permenkes No 30 Tahun 2013 tentang Pencatuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak pada Pangan Olahan dan Siap Saji.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR