Nakita.id - Bullying pada anak adalah masalah besar karena para korbannya masih sangat muda.
Selain itu, bullying pada anak juga menjadi masalah nyata yang membutuhkan perhatian untuk mengelolanya dengan benar.
Penting untuk fokus pada tindakan pencegahan bullying pada anak dan bagaimana orangtua harus bertindak.
Sering kali, pelaku intimidasi juga menjadi korban orang lain.
Baca Juga : Jika Anak Jadi Pelaku Bullying di Sekolah, Ini yang Harus Moms Lakukan
Mereka hanya mengulangi perilaku ini untuk meneruskan rasa sakit kepada anak lain dan memulihkan kekuatan serta keamanan dalam diri mereka.
Memahami hal ini dapat membantu menyelesaikan masalah, tidak hanya pada saat ini, tapi dalam jangka panjang.
Bullying pada anak di sekolah karena berbagai alasan.
Namun, satu fakta yang mengejutkan adalah bahwa banyak dari mereka menyimpan hal ini.
Baca Juga : Stop Bullying Pada Anak! Cegah dengan Jalin Komunikasi Orangtua-Anak
Mereka melakukan ini karena malu atau takut jika tidak didengarkan atau dipercayai.
Mereka mungkin mencoba menyelesaikan masalah sebelumnya tetapi upaya mereka sia-sia.
Mereka cenderung menarik diri dan cemas karena mereka tidak mampu menyelesaikannya.
View this post on Instagram
Jenis bullying pada anak
1. Fisik
Pelaku menggunakan kekerasan untuk melukai korbannya.
Ini bisa berkisar dari dorongan sederhana hingga pemukulan parah.
Baca Juga : Awas! Anak Bisa Alami Gangguan Mental Karena 'Siblings Bullying'
2. Verbal
Korban menjadi sasaran ejekan, panggilan nama, dan pelanggaran serupa.
Pemerasan juga merupakan bentuk pelecehan verbal.
3. Sosial
Ini mungkin pengecualian sosial atau intimidasi.
Dalam kedua kasus, korban biasanya terpojok oleh pelaku intimidasi.
Baca Juga : Hanya dengan Musik dan Tarian, Bisa Membantu Perkembangan Sosial Anak
4. Cyber
Korban dilecehkan atau diancam melalui jaringan sosial.
Seorang pelaku intimidasi biasanya akan menggunakan intimidasi, pemerasan, atau foto dan video yang memalukan untuk mengintimidasi anak lain.
5. Seksual
Meskipun ini tidak biasa seperti jenis lainnya, ini memang ada.
Sesuai namanya, ini melibatkan invasi ruang pribadi secara seksual.
Baca Juga : Perilaku Seksual Komplusif Alias Kecanduan Seksual, Lebih Berisiko Untuk Orang-orang Ini
Tanda bullying pada anak
- Perubahan kinerja sekolah
- Indikasi fisik kekerasan
- Perkembangan gangguan psikologis
- Perubahan emosional
- Isolasi
Baca Juga : Autisme pada Anak, Ini 3 Fakta Serius yang Harus Orangtua Ketahui
Pentingnya untuk tidak mengabaikan bullying pada anak
Masalah terjadi ketika seorang anak telah diintimidasi lebih dari satu kali dan ini merupakan masalah yang berkelanjutan.
Beberapa orangtua cenderung meremehkan fakta ini atau tidak memperhatikan masalah ini saat pertama kali.
Namun, sebaliknya, hal pertama yang harus Moms lakukan adalah Moms tidak menyalahkan anak.
Anak perlu dukungan dari Moms.
Moms perlu berbicara dengan anak Moms dan menciptakan suasana kepercayaan dan persahabatan.
Baca Juga : Karakteristik Autisme pada Anak Usia 2 Tahun, Kenali Tanda Awalnya!
Moms juga harus ke sekolah dan mendiskusikan masalah ini dengan guru atau kepala sekolah untuk membuat strategi untuk menghadapi situasi tersebut.
Guru juga dapat memantau situasi dari sudut pandang mereka dan membantu menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat.
Sebaliknya, jika Moms adalah orangtua dari pelaku intimidasi, Moms perlu menentukan apa yang hilang di rumah dan bahkan mengunjungi seorang psikolog untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
Penting untuk mengajarkan anak Moms bahwa perilaku ini tidak dapat diterima dan tidak akan membuat mereka merasa lebih baik.
Source | : | Step to Health |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR