Di usianya yang sudah cukup senja ini, Warsinah masih sering beratraksi.
Hanya saja, ilmunya tak ia turunkan pada anaknya. Sebab anak Warsinah memang tidak mau mempelajarinya, dengan dalih takut.
Biasanya Warsinah dipanggil untuk atraksi saat di hajatan orang-orang di sekitar Subang dengan bayaran Rp 1 juta tiap tampil dengan durasi atraksi 30 menit.
Baca Juga : Ramalan Ki Kusumo Tahun 2019, Masih Banyak Gempa Bumi dan Tsunami Hingga Kerakusan di Dunia Politik!
"Kalau pas enggak diundang atraksi gitu ya jualan siomay. Kalau enggak ada orang hajatan, jualan siomay digendong, keliling," ungkap Warsinah.
Cara ini ia lakukan agar ekonomi keluarganya tetap berjalan lancar. Suaminya hanya buruh di sawah.
"Kalau pas ramai kadang 6 kali sebulan, kalau sepi ya cuma 2 kali sebulan," lanjutnya
Warsinah kadang merasa capek dan lelah dengan pekerjannya, tapi itu yang bisa ia lakukan agar bisa mendapatkan uang untuk keluarganya.
Ia sering membantu keponakannya yang sudah tak memiliki ayah lagi dan Warsinah sering berbagi makanan dan ikut memenuhi kebutuhan mereka.
Hal itu menjadi salah satu alasan ia tetap melakukan atraksi yang cukup berbahaya ini.
"Rencana sampai usia berapa, bu mau tetap bekerja seperti ini?" tanya Deddy Corbuzier.
"Selama masih kuat, masih banyak yang undang dan mengajak atraksi, ya saya akan tetap bekerja," jawab Warsinah.
Deddy pun memberi semangat agar Warsinah tetap sehat dan kuat, tak hanya kakinya tapi juga hatinya.
Artikel ini sudah tayang di Suar.id dengan judul kisah-hidup-warsinah-wanita-berkaki-baja-yang-nekat-angkat-motor-dengan-dua-kakinya-demi-nafkahi-keluarga?page=all
Source | : | Suar.ID |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR