Nakita.id - Sudah 6 hari Herman dan dua personel Seventeen lainnya pergi meninggalkan Ifan usai tragedi tsunami Banten, Sabtu (22/12/2018).
Duka mendalam masih dirasakan oleh keluarga, Ifan dan kerabat dekat Seventeen lainnya.
Tak terkecuali Irfan Govinda yang berteman dekat dengan semua personel grup band Seventeen.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Inilah Cara Merawat Eksim dengan Tepat!
Irfan Govinda salah satu orang yang merasa kehilangan dan tak menyangka Herman akan meninggal dalam tragedi tsunami Banten.
Irfan menceritakan kenangannya bersama mendiang Herman Seventeen 2 bulan sebelum tsunami di Tanjung Lesung.
Rupanya, Irfan bersama Herman dan 3 artis lainnya sempat pergi ke sebuah pesantren di Demak.
Irfan dan Herman sengaja pergi ke pesantren beberapa hari guna menambah ilmu agama mereka.
"Jadi dua bulan lalu, saya, mas Herman, mas Tommy Kurniawan, mas Said Bajuri dan mas Abdul Kadir. Kita pergi nyantri di pesantren tempat biasanya kita ngaji, di Giri Kusumo, Demak," kata Irfan Govinda dalam acara Brownis.
Selama 3 hari mereka belajar banyak hal di pesantren, seorang kyai di sana sempat bertanya tentang mimpi mereka berlima.
Rupanya, hanya Herman Seventeen dari mereka berlima yang mendapat sebuah mimpi selama 3 hari berturut-turut berada di pesantren.
"Jadi setelah hari ke-3 kita mau pulang, kyai kita nanya 'Kalian ada mimpi ngga setelah menjalani proses santri ini?'.
Jadi kan disuruh baca-baca amalan Al Quran, salat, ngaji dan segala macam. Nah dari kita bertiga yang jawab ada mimpi cuman mas Herman," ujar Irfan.
Herman pun menceritakan mimpinya selama 3 hari itu kepada kyai pesantren dan keempat temannya.
Di hari pertama, Herman, gitaris Seventeen sempat bermimpi kalau dirinya dipatok seekor ular.
Irfan dan 3 artis lainnya pun berusaha menenangkan dan berharap tidak ada sesuatu buruk terjadi pada Herman.
Baca Juga : Inilah Peran Penting Seorang Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak!
"Kemudian kyai nanya mimpinya apa, mas Herman menjawab di hari pertama itu mimpinya digigit ular. Terus kita bilang mudah-mudahan umurnya panjang," tuturnya.
Selain itu, Herman menceritakan lagi mimpinya yang jauh lebih mengejutkan dan menakutkan.
Herman sempat mengaku bermimpi dirinya meninggal dunia di pangkuan kyai pesantren.
Sontak mimpi Herman membuat semua terkejut dan berharap mimpi tersebut pertanda usia Herman masih panjang.
"Terus dia cerita lagi di hari kedua mimpi dia sendiri meninggal di pangkuan kyai. Di situ kita kaget dan menyemangati mudah-mudahan umur panjang," katanya.
Tak seorang pun memiliki firasat bahwa Herman akan meninggal dan Tuhan memperingatkannya melalui mimpi.
Ternyata 2 bulan kemudian mimpi Herman justru menjadi nyata.
Herman meninggal dunia karena diterjang tsunami saat manggung di Tanjung Lesung, Banten.
Baca Juga : Sambil Menangis & Memeluk Deddy Dhukun, Dian Pramana Poetra Sampaikan Kalimat Perpisahannya pada Sahabat
Istri Herman, Juliana Moechtar juga baru menyadari tingkah janggal suaminya beberapa bulan sebelum meninggal dunia.
Seperti yang diketahui Herman adalah pencipta lagu Seventeen berjudul 'Kemarin' yang bercerita tentang kematian.
Melalui instagramnya, Juliana Moechtar alias Uli menceritakan Herman sering menyanyikan lagu tersebut beberapa bulan terakhir.
Uli mengatakan setiap pagi Herman selalu menyanyikan lagu tersebut dengan iringan gitar di ruang tamu.
Herman sempat mengatakan kepada istrinya bahwa ia sedang suka dengan lagu tentang kematian tersebut.
"K e m a r I n ... sedih hati saya saat mendengar lagu ini, ini lagu terakhir ciptaan suami saya yg selalu dia main kan beberapa bulan ini dirumah, saat dia duduk di kursi tamu dirumah dia selalu menyayi kan lagu ini," tulis Juliana Moechtar di instagram.
Source | : | YouTube,Instagram |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Kunthi Kristyani |
KOMENTAR