Apalagi ruangan tersebut juga tertimpa reruntuhan dari bangunan lain yang juga hancur akibat deburan gelombang itu.
"Ternyata ada ruangan ke dalam sebenarnya ruangan genset, di situ Dylan, Andi dan ada cowo lain itu ternyata kena arus dan masuk ke ruangan itu, terus ketutup bangunan. Itu diketemuin hari Senin jam setengah 10 pagi," tukasnya.
Meski Riedhan Fajarsyah selamat dalam tragedi tersebut, rasa duka tak ayal terus melingkupi dirinya karena para sahabatnya meninggal dunia pasca tersapu gelombang tsunami Banten.
Baca Juga : Dua Bulan Derita Batuk Gatal, Istri Ramzi Tiba-Tiba Sembuh Karena Hal Ini! Enggak Pakai Obat
Lantas Riedhan Fajarsyah menceritakan bagaimana dirinya bisa lolos dalam tragedi yang menewaskan ratusan jiwa itu.
"Saya lagi gendong anak nggak tau apa-apa tiba saya ada di dalam air, saya bingung, terus badan kehempas kan, sempet lihat ke atas kan, 'Wah ini tsunami'. Pas saya mau ngangkat (badan) terus kena arus kedua," ungkap Idhan, sapaan akrabnya.
Setelah arus kedua tersebut mendadak anaknya lepas dari pelukan dan ia terus tertindih orang-orang yang ada di atasnya yang berusaha menyelamatkan diri.
"Wajar ya semua pasti pengin nyelamatin diri. Terus saya sempet kena kayu, dada nabrak tembok," jelasnya.
Idhan mengatakan, mungkin tabrakan tembok itulah yang menyelamatkan dirinya dari tragedi tersebut.
Pasalnya, tembok itu menahan dirinya untuk terus hanyut terbawa aliran gelombang tsunami.
Tak sampai di situ, nyatanya arus terlalu kuat hingga membuat pegangan terlepas.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | grid.id |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR