Nakita.id - Saat memberikan menu MPASI untuk bayi, Moms mungkin akan sedikit kewalahan.
Pasalnya, banyak sekali referensi menu MPASI yang beredar di sosial media yang justru membuat bingung.
Sebab informasi tersebut seringkali tidak disertai dengan penjelasan medis tentang manfaat didalamnya.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 8 Bulan Sehat: Puding Mangga, Si Kecil Pasti Suka!
Oleh sebab itu, Moms mungkin akan sangat berhati hati untuk menentukan menu MPASi untuk Si Kecil.
Setelah Si Kecil berusia di atas usia 6 bulan, jumlah energi yang terkandung di dalam ASI memang sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bagi bayi.
Oleh karena itu, orangtua harus memberikan makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi.
Selain karbohidrat dan lemak, makanan yang mengandung protein hewani juga harus diberikan.
Vitamin dan mineral yang juga harus diberikan pada makanan pendamping ASI terutama zat besi, seng dan vitamin A karena kandungan zat tersebut pada ASI sudah tidak dapat mengejar kebutuhan bagi si bayi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Bayi Sering Kentut Normalkah? Ini Penjelasannya!
Nah berbicara mengenai MPASi, mungkin banyak orangtua yang kerap memberikan jagung, kentang atau ubi sebagai sumber karbohidrat.
Nyatanya hal tersebut tidak tepat untuk dilakukan Moms.
Hal ini dijelaskan oleh Dr. Klara Yuliarti Sp. A(K) ditemui dalam cara Bedah Buku: Kenali Keunikan Saluran Cerna Anak untuk Nutrisi yang Optimal di Jakarta (28/12).
"Jangan berikan jagung, kentang atau ubi sebagai pengganti karbohidrat dalam MPASI bayi.
Sebab serat yang terkandung dalam jagung, kentang atau ubi itu banyak.
Serat jika dikonsumsi berlebih justru akan membuat kanyang dan memicu sembelit pada bayi," jelasnya.
Padahal Klara menyebutkan bahwa kebutuhan serat bayi hanya sebesar 5 gram saja per harinya.
Baca Juga : Resep Omelet Chef Ternama, Wow, Ternyata Malah Tak Pakai Garam!
"Bayi hanya butuh serat sebanyak 5 gram. Jika bayi mulai makan nasi dan daging itu sudah mencukupi 5 gram serat," tutupnya.(*)
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR