Nakita.id - Berita duka datang dari Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Suka Bumi, Jawa Barat, Senin (31/12/2018).
Tepat pada momen pergantian tahun, 34 rumah warga di daerah tersebut tertimbun tanah longsor.
Bencana alam tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Baca Juga : Dipakai untuk Obati Kanker Payudara, Namun Efek Sampingnya Dapat Merusak Otak
Lewat akun Twitternya @Sutopo_PN, ia memberikan keterangan bahwa hingga Selasa (1/1/2019) pukul 02.30 WIB tercatat 32 KK (107 jiwa) terdampak longsor.
2 orang dinyatakan meninggal dunia, 3 orang mengalami luka-luka, 61 orang berada di pengungsian dan 41 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Di akun media sosialnya tersebut, Sutopo juga mencantumkan video yang memperlihatkan detik-detik longsor terjadi.
Baca Juga : Tubuh Kerap Nyeri Saat Bangun Tidur? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!
Longsor terjang dan timbun puluhan rumah di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada 31/12/2018 sore. Cuaca hujan. BPBD dan aparat menuju lokasi longsor untuk melakukan evakuasi korban dan penanganan darurat. pic.twitter.com/NWYgLrCQZi
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 31, 2018
Video tersebut dengan jelas memperlihatkan tanah longsor menimbun perumahan warga dan terdengar suara wanita menangis histeris.
Dilansir dari Kompas.com, Sutopo menuturkan kalau akses jalan menuju lokasi longsor yang cenderung terjal dan berbatu menyulitkan evakuasi.
Baca Juga : Sopan Santun Perlu Dibentuk Sejak Dini, Ini Cara Ajari Anak Ucapkan Terima Kasih
Ia juga mengatakan bahwa posko BNPB terus memantau penanganan bencana dan akan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi dan BPBD Provinsi Jawa Barat.
Video amatir juga tersebar di media sosial Instagram yang memperlihatkan upaya evakuasi korban terdampak bencana dalam kondisi yang serba kekurangan.
Evakuasi dilakukan oleh warga sekitar dengan alat seadanya dan dalam guyuran hujan lebat.
Baca Juga : Jarang Kumpul Bertiga, Gisel Bingung Lihat Kebiasaan Baru Gempi, Gading Marten Beri Komentar Ini!
Upaya penyelamatan tersebut juga terkendala pencahayaan yang minim serta buruknya sistem komunikasi.
Salah satu akun Instagram yang mengungkapkan kesedihannya terhadap bencana longsor tersebut adalah @anisah_099.
Ia mengunggah empat buah video yang memperlihatkan proses evakuasi dalam guyuran hujan dan dengan alat seadanya pada Senin (31/12/2018) dini hari.
Baca Juga : Studi Menemukan Kebutaan dan Gangguan Mata Disebabkan oleh Genetik
"Mereka yang merayakan tahun baru, kami yang berduka, alam, kami mencintai kalian,kami hormati kalian,lihatlah bukan kami yang menyalakan kembang api,bukan kami yang meniup terompet, kenapa kalian marah terhadap kami? Kenapa? kami akan tinggal dimana sekarang?
Hanya nyawa saja yang tersisa, ya allah Desa kami tenggelam tetangga,saudara kami kehilangan nyawanya kami tidak merayakan tahun baru, tapi kami yang menderita.Tanah longsor menenggelamkan satu desa, desa kami," tulisnya.
Baca Juga : 5 Hal Penting yang Harus Moms Ajarkan pada Anak Agar Bersikap Baik
Unggahan Anisah yang menyebut desanya menjadi korban bencana alam tanah longsor itu langsung mendapatkan berbagai komentar dari warganet.
"Smoga khusnul khotimah....cm maaf itu kejadian alam...bencana alam mbak...yg beberapa bulan ini memang melanda sebagian indonesia seperti banten dan lampung kemarin....smua warga indonesia diharapkan waspada karna memang kondisi alam lagi gak stabil...smua bisa kebagian...kita hanya harus berdoa minta ampun sama Allah SWT...smoga gak banyak korban lagi...bukan masalah merayakan tahun baru atau kembang api...ini alam dan entah apa ketentuan Allah, jadi lebih baik berdoa dr pada saling menyalahkan," tulis @fany_ahai.
"Innalillahi wa innailahirojiun...semoga yg meninggal husnul khotimah yg selamat di beri kesabaran...bencana datang atas khendak Allah SWT...bukan masalah merayakan taun baru ato tidak," komen @brianabimanyu_lim.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,Instagram,Twitter |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR