Nakita.id - Dalam konferensi pers usai acara Cetak Rekor Guinness World Record Pelatihan Stimulasi Pijat Bayi Terbesar dengan peserta 629 bidan (07/10/17), dr. Fitri Hartanto, SpA(K) mengatakan, acara ini bertujuan memotivasi banyak orangtua untuk mau belajar dan melakukan pijat bayi kepada anak-anaknya. “Karena sebenarnya pijat bayi ini harusnya dilakukan orangtua kepada anaknya.” ucap Fitri yang menjadi instruktur utama di acara tersebut.
Kalaupun dalam acara ini pesertanya adalah bidan, jelas Fitri, tidak lain supaya terjadi penyebaran informasi dan edukasi pijat bayi lebih masif. “Bidan mempunyai klien ibu-ibu hamil. Bidan bisa memberikan informasi dan mengedukasi mereka supaya bisa dan mau melakukan pijat bayi setelah bayinya lahir.” Bayangkan, lanjut Fitri dengan semangat, jika acara dan program ini impresinya kuat, akan ada berapa banyak bayi yang mendapatkan pijat bayi dari orangtuanya.
Baca juga: Pijat Bayi Tidak Boleh Sembarangan
Apa yang dipaparkan Fitri diiyakan oleh Lakish Hatalkar, President Direktur PT Johnson & Johnson Indonesia, yang memprakarsasi acara tersebut. Menurutnya, acara ini implementasinya adalah Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) atau SDGs dalam rangka mencapai masyarakat Indonesia yang sejahtera dan merata, bisa tercapai.
Sebenarnya hal inilah yang ingin dikejar oleh bangsa Indonesia. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, yang memberikan pidato sambutan dalam acara ini, “Saya mengapresiasi usaha 629 bidan Indonesia yang telah memecahkan rekor dunia Guinness World Record melalui pelatihan pijat bayi. Hal ini berarti bidan di Indonesia berkomitmen dalam mengurangi angka kematian bayi dan mendukung salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) dalam rangka menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) sekurang-kurangnya 12 per 1.000 kelahiran hidup pada 2030. Kenapa ini penting? Karena berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia di tahun 2012, tercatat angka kematian bayi di Indonesia adalah 32 per 1.000 kelahiran, artinya 1 dari 31 bayi meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun."
Baca juga: Pijat Bayi, Ini Cara yang Benar
Yohana juga mengatakan, salah satu faktor kematian pada bayi adalah kurangnya perawatan kulit bayi yang bisa diatasi melalui pemijatan bayi. "Salah satu faktor yang menyebabkan kematian pada bayi adalah kurangnya perhatian terhadap perawatan kulit selama masa neonatal yang menyebabkan sepsis pada kulit bayi. Padahal, banyak bayi yang bisa terselamatkan melalui pemijatan bayi yang jika dilakukan di tahun pertama mampu membantu perkembangan fisik dan kesehatan bayi."
Semoga dengan acara ini anak-anak Indonesia bisa semakit sejahtera dan sehat.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
KOMENTAR