Nakita.id.- Salah satu tantangan orangtua ketika anak-anaknya lahir adalah memilih dan menerapkan pola asuh. Apalagi orangtua ingin sukses dalam mengasuh anak dan juga sukses berkarir. Demikian kata Arni Lee Jones, seorang alumnus La Trobe University Victoria Ausrtalia yang juga seorang psikolog.
Dalam menentukan pola asuh anak usia dini orang tua harus mampu mengukur kemampuan diri. Namun apakah Ibu sendiri juga tahu jenis asuhan yang Ibu lakukan pada anak?
Menurut para ahli ada tiga jenis pola asuh yang sangat umum yaitu, pola asuh permisif, otoriter dan otoritatif.
Baca juga: Hati-hati, Pola Asuh ini Berisiko Lahirkan Pelaku Kejahatan Seksual ...
Permisif. Menurut buku bicara bahasa anak yang ditulis oleh Rani Razak Noe'man, pola asuh permisif lebih mengedepankan kasih sayang, tetapi tidak memberi batasan berupa tuntutan.
Orangtua yang permisif biasanya sangat toleran, lembut dan tidak menuntut anak untuk berperilaku matang, mandiri atau bertanggung jawab.
Mereka lebih suka menghindari konfrontasi dan membiarkan anak melakukan semua hal yang disukainya. Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini, akan memiliki kemampuan yang sangat rendah untuk mengontrol diri dan cenderung menuntut setiap keinginannya.
Baca juga: Pola Asuh yang Bikin Anak Terlambat Bicara
Kelak, ketika dewasa, anak-anak permisif akan menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginannya. Termasuk korupsi, menindas orang lain, atau berbagai bentuk kejahatan lainnya.
Otoriter. Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang paling ketat. Mereka menuntut disiplin pada anak dan tidak membiarkan anaknya menyatakan pendapat.
Menurut Diana Baumrind, psikolog yang mengembangkan analisis pola asuh, pengasuhan otoriter adalah kepercayaan orang tua bahwa perilaku anak harus di bentuk dengan standar perilaku yang ketat.
Gaya pengasuhan ini cocok untuk anak-anak yang perlu tindakan tegas untuk membimbingnya. Oleh karena itu, tipe pola asuh otoriter dianjurkan untuk anak-anak yang memiliki masalah perilaku.
Baca juga: Hati-Hati, Ada Pola Asuh Yang Bisa Bikin Anak Depresi
Secara keseluruhan, kebanyakan penelitian telah menemukan bahwa bentuk pengasuhan otoriter yang paling ketat dikaitkan lebih banyak efek negatif pada anak-anak. Efek ini meliputi menunjukkan keterampilan sosial yang buruk dan tingkat self-esteem yang lebih rendah
Otoritatif. Pola asuh otoritatif dianggap sebagai jalan tengah dalam skala parenting dan dianggap cara terbaik untuk mendidik anak, pola otoritatif menggunakan peraturan dan disiplin, karena pola asuh ini mengedepankan kemandirian pada anak.
Dalam pola asuh ini, pengambilan keputusan berada di tangan anak-anak. Orangtua yang mengikuti pola asuh ini sangat responsif pada anak, mendengarkan masalah mereka, dan berkomunikasi secara teratur.
Orangtua akan selalu mengecek kebiasaan anak-anak, memperbaiki perilaku mereka dan melatih disiplin. Gaya pengasuhan ini cocok pada anak yang tidak pemalu atau agresif. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR