Nakita.id – Jika Si Kecil merasa kecewa atas kekalahannya atau keinginannya yang tidak tercapai, penting mengajarkan bahwa dalam kehidupan tak semua hal bisa didapatkan.
Bagaimanapun, Moms juga tak selalu bisa menyenangkan hati anak, meski selalu ingin anak senang.
Senang, sedih, suka, kecewa, tidak suka, marah, jengkel, semua adalah emosi yang perlu dipelajari anak.
Seperti halnya emosi, tidak ada cara lain mempelajarinya kecuali dengan merasakan dan mengalami sendiri.
Baca Juga : 5 Tanda Tak Biasa Si Kecil Cerdas dan Berbakat Sejak Bayi, Catat Moms!
Salah satunya adalah menghadapi dan mengelola kekecewaan.
Robert Brooks, Ph.D., salah seorang penulis Raising Resilient Children menuturkan, "Jika orangtua terus melindungi anak agar tidak merasakan kekecewaan, sebetulnya kita malah tidak mendorong perkembangan beberapa keterampilan emosi anak."
Meski demikian, bukan berarti Moms tidak menolong anak sama sekali atau malah membiarkan ia larut dalam kekecewaan tanpa penyelesaian.
Moms tetap bisa mendampingi Si Kecil melewati rasa kecewanya, tentu dengan cara yang tepat, bukan dengan mengabulkan apa yang ia inginkan begitu saja.
1. Bantu atasi kekecewaan
Pertama, Moms perlu membangun toleransi prasekolah terhadap rasa kecewa yang mungkin muncul.
Baca Juga : Fakta Aneh Bayi Baru Lahir Ini Tak Pernah Diungkapkan Dokter!
Tentunya ini tak mudah dan perlu melewati berbagai macam pengalaman mengecewakan yang mungkin tak selalu mengenakkan.
Jadi, ajari apa yang bisa diubah dan apa yang tak bisa diubah.
Misalnya, saat tidak jadi pergi ke mini market dekat rumah karena hujan turun begitu deras.
Katakan, "Wah hujan deras sekali, boleh kita tunggu hujan berhenti baru kita pergi ke mini market?"
Mungkin awalnya ia akan kecewa, tetapi Moms bisa jelaskan dengan singkat apa yang terjadi jika kita tetap memaksakan diri untuk pergi.
2. Bantu mengenali dan mengakui perasaannya sendiri
Jika memang Si Kecil sedih, katakan bahwa, "Mama tahu kamu sedih karena kita nggak jadi pergi. Mau membaca buku favoritmu bersama Mama?"
3. Perkenalkan pada beragam kegiatan sampai ia menemukan satu kegiatan yang ia senangi dan bisa dikuasai
Saat Si Kecil merasa kecewa pada suatu hal, misalnya ia belum berhasil melakukan sesuatu, mudah bagi mereka untuk merasakan dirinya mungkin memang payah.
Namun, jika Moms mengingatkan hal-hal yang ia suka dan jago lakukan, hal tersebut bisa menjadi ego-boost untuk kembali ceria dan percaya diri lagi.
Hal ini bisa membantunya merasa lebih baik dan akan mencobanya lain kali.
Baca Juga : Beri Saran Ayu Ting Ting untuk Gunakan Baju Tertutup, Warganet Ini Kena Bully, Kok Bisa?
4. Jangan menghukum anak dengan merespons negatif pada reaksi kekecewaan
Misalnya, karena ia tak bisa menyelesaikan tugas saat lomba dan menangis.
Moms mungkin memberikan respon, "Sudah enggak usah menangis, masa begitu saja nangis."
Respons seperti ini tentu tak akan menguatkan anak.
Lebih baik katakan, "Mama tahu kamu sedih, tapi lain kali kita coba lagi ya," sambil memeluknya.
Lagi pula, saat Moms merasa kecewa, bukankah cara pertama yang bisa membuat kita lega adalah dengan meluapkan perasaan itu?
Baca Juga : Freddie Mercury Meninggal Karena AIDS, Penting Tahu Cara Mencegahnya dengan Metode Ini
5. Berikan kesempatan mengekspresikan rasa kecewanya secara tepat
Jika memang ia butuh waktu untuk sendiri, biarkan saja.
Selang beberapa lama, baru ajaklah bicara atau melakukan hal-hal yang ia senangi.
Lalu, tawarkan anak pelukan atau kecupan yang bisa membuatnya merasa lebih nyaman.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Rizqa Widiasti |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR