Nakita.id - Bentuk penghilang rasa sakit yang paling populer dan sering digunakan dalam persalinan saat ini adalah epidural. Lebih dari 50% perempuan yang melahirkan di rumah sakit akan menggunakan epidural pada tahap tertentu selama persalinan.
Epidural pertama kali digunakan untuk menghilangkan rasa sakit selama persalinan pada awal 1900-an. Tapi tidak butuh waktu hingga 70 tahun, epidural rupanya sudah sangat populer di kalangan ibu yang melahirkan anak.
Penggunaan epidural awal menunjukkan sekitar 40% perempuan akan mengalami pengurangan kontraksi, membuat persalinan menjadi proses yang jauh lebih lama dan sulit.
Selama tahun 1970-an, sintetik oksitosin ditemukan, yang berarti dokter mampu mempercepat kontraksi jika efek samping ini terjadi.
Ada banyak alasan mengapa epidural tampak seperti ide yang menarik, jadi ada baiknya Ibu mengetahui lebih banyak dari prosedur epidural sebelum persalinan dimulai.
(Baca juga : Bisa Dicoba! Ini 4 Cara Melahirkan Ini Bebas Nyeri)
Apa itu injeksi epidural? Anestesi epidural mampu menghambat rasa sakit di bagian tubuh tertentu dengan menghalangi impuls saraf dari tulang belakang bagian bawah.
Selama persalinan, epidural bertujuan untuk memberikan penghilang rasa sakit di bagian bawah tubuh. Selama persalinan alami, tubuh Ibu akan memproduksi oksitosin yang merupakan hormon yang merangsang kontraksi.
Kontraksi yang semakin lama dan kuat, lebih banyak oksitosin dilepaskan.Bila Ibu menggunakan epidural di tempat, produksi oksitosin berkurang atau tidak naik.
Lonjakan besar oksitosin yang terjadi pada saat-saat terakhir kelahiran juga berkurang saat epidural berada pada tempatnya.
(Baca juga : Persalinan Lama Bisa Mencegah Operasi Caesar)
Bagaimana cara epidural diberikan? Epidural diberikan oleh ahli anestesi. Dalam persiapan epidural, Ibu perlu berbaring di sisi kiri atau duduk, melengkungkan punggung agar membuka ruang di antara tulang belakang Ibu.
Anestesi lokal akan disuntikkan ke area kecil di punggung bawah Ibu untuk mematikannya. Ahli anestesi akan meminta Ibu untuk duduk diam sementara jarum berongga disisipkan di antara tulang kecil tulang belakang.
Jarum akan masuk ke ruang epidural antara lapisan jaringan di tulang belakang Ibu. Tabung yang sangat halus yang disebut kateter dimasukkan ke dalam jarum dan saat berada di tempat, jarum akan dilepas.
Kateter ditempelkan di punggung dan di atas bahu Ibu. Hal ini memungkinkan pengobatan diberikan dengan beberapa cara:
(Baca juga : 7 Tip Agar Ibu Mudah Melahirkan Normal)
1# Injeksi dengan top-up: obat penghilang rasa sakit dapat disuntikkan ke dalam kateter yang bertahan antara 1-2 jam. Bila obat habis, Ibu dapat menggunakan top up.
2# Infus terus menerus: ujung kateter dilekatkan pada pompa, memberi obat penghilang rasa sakit ke daerah tulang belakang Ibu secara terus menerus.
3# Epidural spinal: Ibu akan diberi obat nyeri dosis rendah melalui suntikan ke dalam kantong cairan di bawah sumsum tulang belakang, yang bekerja sangat cepat.
Hal ini berpotensi memberi Ibu lebih banyak kebebasan untuk bergerak saat berada di tempat tidur ruang persalinan dan kemampuan untuk mengubah posisi tanpa bantuan.
Kateter juga bisa dimasukkan dan bila injeksi tulang belakang habis, Ibu dapat melakukan pengobatan terus menerus jika Ibu mau.
Setiap rumah sakit dan ahli anestesi akan berbeda dalam memberikan dosis dan kombinasi pengobatan, namun epidural akan mengandung anestesi lokal dan narkotika atau oipoid. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR