Tabloid-Nakita.com – Sejatinya, tindakan anestesi aman bagi Mama dan juga tidak membahayakan si bayi. Berita meninggalnya sejumlah pasien setelah mendapatkan obat anestesi, termasuk pasien operasi sesar, semoga tidak sampai menimbulkan kecemasan berlebihan pada Mama yang akan menghadapi proses persalinan sesar. Pasalnya, seperti ditegaskan oleh dr. Nirwan Satria, SpAn. (Spesialis Anestesi) dari RSUD Prof. DR. HM Chatib Quzwain Sarolangun Jambi, tindakan anestesi pada persalinan aman bagi Mama dan bayi.
Ada tiga jenis anestesi pada persalinan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Akan tetapi, sekali lagi, pada dasarnya tindakan anestesi pada persalinan aman bagi Mama dan bayi.
1. ANESTESI UMUM
Dilakukan melalui penyuntikan obat dan penggunaan obat inhalasi dengan memakai mesin anestesi.
Kelebihan:
* Tekniknya dinyatakan tak pernah gagal dan dapat dipakai sampai berapa lama pun operasi berlangsung.
* Dokter anestesi bisa menguasai sistem pernapasan pasien dan dapat dikendalikan. Jadi, dokter dapat mengontrol teknik inhalasi yang digunakan dan menyesuaikannya dengan durasi operasi. Selesai operasi, zat anestesi yang diberikan lewat sistem pernapasan, langsung dihentikan dan pasien segera dibangunkan.
* Obat-obat yang dipakai bisa dikontrol selama operasi berlangsung karena dapat ditambah dan dikurangi.
Kekurangan:
* Pasien dapat muntah sewaktu pemasangan alat bantu napas di jalan napas, yang dikenal dengan istilah intubasi.
* Bayi bisa ikut tertidur karena efek obat anestesi yang dipakai.
* Bisa terjadi aspirasi pulmonal akibat tersedak sisa makanan dari lambung (Mendelson syndrome).
2. ANESTESI SPINAL
Dilakukan dengan cara penyuntikan di daerah punggung untuk memasukan obat anestesi ke dalam ruang medula spinalis (susunan saraf di dalam ruang medula spinalis).
Kelebihan:
Bayi tidak akan terkena efek obat anestesi yang dipakai. Selama operasi, Mama juga dapat tetap sadar dan bangun.
Kekurangan:
* Memiliki keterbatasan waktu, paling lama sekitar tiga jam. Oleh karena itu, jika operasi berlangsung lebih dari tiga jam, kebanyakan dokter anestesi tidak akan memilih teknik anestesi spinal.
* Bisa menyebabkan turunnya tekanan darah.
* Setelah operasi, pasien tidak boleh duduk dahulu selama 10 jam, bila memakai jarum suntik ukuran nomor 27. Jika memakai jamur suntik dengan ukuran lebih besar, istirahat berbaringnya bisa lebih lama, bahkan bisa sampai 24 jam. Pasalnya, bila Mama tidak istirahat berbaring selama waktu yang ditentukan dokter, dapat menyebabkan nyeri kepala dan pinggang yang hebat.
3. ANESTESI EPIDURAL
Dilakukan dengan cara memasukkan slang kecil ke ruang epidural dan disuntikkan juga di daerah punggung.
Kelebihan:
* Bisa dipakai untuk operasi dengan durasai lama karena obatnya bisa ditambah.
* Selama operasi, Mama dapat tetap sadar.
* Penurunan tekanan darah mampu dikendalikan dan tak sehebat teknik anestesi spinal.
Kekurangan:
Lebih mahal dibanding anestesi spinal karena menggunakan alat khusus berupa slang untuk memasukkan obatnya.
Meski memiliki risiko atau kekurangan, tetapi jika pilihan anestesinya tepat, maka tindakan anestesi pada persalinan aman bagi Mama dan bayi. Nah, bagaimana menentukan pilihan yang tepat? Hal itu bergantung pada keadaan atau kondisi medis Mama dan bayi berdasarkan penilaian dokter obgin ketika akan dilakukan bedah sesar. Untuk lebih jelas, Mama dapat membacanya di rubrik KEHAMILAN TRIMESTER III Tabloid nakita edisi 895 yang terbit Rabu, 25 Mei 2016 (edar sampai dengan Selasa, 31 Mei 2016).
Isma Anggritaningsih/JE
KOMENTAR