Nakita.id - Pertengkaran dilakukan pada anak-anak tidak hanya membuat sakit kepala namun juga membuat pekerjaan rumah terbekalai karena harus melerai mereka.
Pertengkaran yang terjadi pada kakak beradik sebenarnya wajar. Apalagi kakak adik yang pada dasarnya tinggal bersama di rumah sehingga hal ini akan menjadi hal yang akan dihadapi sehari-hari.
Pertengkaran juga banyak terjadi karena alasan sepele. Pada dasarnya pertengkaran yang terjadi di usia balita karena belum berkembangnya kemampuan sosial mereka misalnya, menghargai perasaan orang lain, berbagi, kompromi.
Baca juga: Ini Penyebab Terbesar Kakak Adik Sering Bertengkar
Menurut Judy Arnall, seorang ahli parenting dari Amerika Serikat, wajar jika anak-anak bertengkar bahkan orang yang saling mencintai pun mereka bertengkar. Setiap hubungan mengalami konflik itu adalah hal normal jika itu terjadi.
Pertengakaran antar saudara bisa menjadi hal baik atau buruk tergantung dari mana kita melihatnya, siapapun yang memiliki saudara kandung pasti sering berengkar dengan saudaranya. Pertengkaran kadang juga terjadi karena anak-anak hanya ingin mencari perhatian Ibu.
Namun biasanya saat anak-anak setelah beretengkar akan berbaikan lagi. Banyak diajarkan oleh ahli parenting cara dan strategi mengatasi pertengkaran yang di lakukan anak-anak.
Baca juga: Trik Mengatasi Kakak Adik Yang Sering Bertengkar
Sering kali ibu mengingatkan untuk berhenti bertengkar namun esok hari akan melakukan hal sama lagi.Pertengkaran antasaudara tidak akan ada habisnya hingga mereka beranjak dewasa.
Untuk mengatasi pertengkaran kakak-adik, Arnall memberikan kiatnya;
- Perhatikan apa yang mereka butuhkan. Jika sebab dari pertengkaran mereka adalah mainan, Ibu bisa mengatakan, ”Mainannnya gantian ya, kalau Adek mau pinjam mainan tapi nggak boleh, perasaan Adek gimana? Sedih kan,”
Baca juga: Kakak Adik Kerap Bertengkar
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR