Nakita.id - Paman Presiden Joko Widodo alias Jokowi dikabarkan meninggal dunia di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu (2/1/2019) sekitar pukul 02.55 WIB atau pukul 10.55 waktu setempat.
Paman Jokowi bernama Mulyono Herlambang meninggal dunia ketika sedang menjalankan ibadah umroh di Mekkah.
Kabar duka ini pun dibenarkan oleh kakak Iriana, Haryanto pada Rabu malam.
Baca Juga : Longsor Sukabumi: 2 Orang Meninggal Dunia, 41 Orang Belum Ditemukan dan Puluhan Rumah Tertimbun Tanah
"Iya benar, tadi kami menerima kabar bahwa paman dari Pak Jokowi yakni Mulyono Herlambang meninggal dunia," kata Haryanto dikutip dari Tribun Solo.
"Meninggalnya pukul 10.55 waktu Jeddah atau pukul 02.55 WIB," sambungnya.
Namun, Haryanto belum mengetahui penyebab pasti meninggalnya paman Jokowi.
"Karena apa saya belum belum dapat info lebih lanjut," ujarnya lagi.
Haryanto menambahkan jika Mulyono mengalami sesak napas ketika akan pulang ke Tanah Air, sebelum meninggal dunia.
"Beliau sudah selesai umrohnya dan mau terbang pulang ke Indonesia tetapi mendadak sesak napas." jelasnya.
Padahal kondisi kesehatan Mulyono terpantau cukup baik sebelum berangkat menunaikan ibadah umroh.
"Info sementara sempat sesak napas, tapi detailnya kami belum mengetahui," paparnya.
Terlepas dari masalah ini, sesak napas merupakan salah satu tanda adanya gangguan pada jantung seseorang.
Ketika penyakit semakin meningkat, panderita akan lebih sering mengalami sesak napas sekalipun saat beristirahat.
View this post on Instagram
Gagal jantung awalnya akan menimbulkan kelemahan, kelelahan yang disertai sesak napas.
"Cepat lelah juga bisa disebabkan karena kurang olahraga, tapi kalau rasa kelelahan ini terjadi secara tiba-tiba, waspadai," kata spesialis pembuluh darah dan jantung dari Bunda Heart Center, Jakarta, dr.Dicky A Hanafi.
Baca Juga : Duh, Diduga karena Asap Rokok Saat Aqiqah, Bayi ini Sesak Napas dan Meninggal
Penderita gagal jantung juga mengalami gejala terbangun dari tidur karena mendadak sesak napas, rasa sesak saat tidur telentang, sesak selera makan menurun, atau pembengkakan pada tungkai bawah.
Gagal jantung disebabkan karena banyak faktor, selain faktor penyakit jantung berkepanjangan, tekanan darah tinggi yang berlangsung lama dan penyakit paru kronis juga memicu kondisi ini.
"Diagnosis penyakit dilakukan dengan melakukan eletrokardiogram (EKG) untuk menilai kemampuan jantung memompa darah," katanya.
Gagal jantung yang tidak dirawat bisa berakibat fatal.
Walau ada obat-obatan untuk memperbaiki fungsi jantung, pasien juga harus mengubah gaya hidup dengan cara memperbaiki pola makan, menurunkan berat badan bagi penderita obesitas, serta berhenti merokok.
"Jika fungsi jantung sangat lemah, dokter akan memasang alat pacu jantung permanen di jantung. Tapi ini juga tergantung pada kondisi tubuh pasien," ujarnya.
Dicky mengatakan, sebenarnya yang terpenting adalah melakukan pencegahan.
"Penyakit ini bisa dicegah dengan menurunkan faktor risiko. Jika ada hipertensi, kendalikan tekanan darah. Perbaiki pola makan dan jaga berat badan ideal," katanya.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Inilah Manfaat Menakjubkan Menarik Napas Dalam!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com,tribun solo |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR