Nakita.id - Kisah nyata yang berangkat dari pasangan Gabriella Morley dan Matthew Dalton, yang menikah dengan bahagia selama 10 tahun, dan kemudian memiliki bayi dengan kondisi memprihatinkan.
Berawal saat Gabriella hamil di usia 39 bulan dan bayinya meninggal di rahimnya secara tidak sengaja. Kisah yang menghancurkan hati ini membuat suami-istri berbagi cerita mereka untuk membuat dunia sadar akan penyebab keracunan yang tak terduga yang menyebabkan kematian bayi mereka.
Memasuki minggu ke-39 kehamilannya, Gabriella baru menyadari bahwa dirinya tidak merasakan bayinya bergerak. Kemudian ia bersama dengan rekannya mengunjungi rumah sakit, di mana dokter sedang mencoba mencari detak jantung bayinya dan betapa pahitnya mendengar kabar bahwa bayi yang ada di dalam kandungan Gabriella telah meninggal dunia.
(Baca juga : Langkah-langkah Mencegah Keracunan yang Tidak Disengaja Pada Batita)
Sang ibu begitu hancur dan menangis begitu tahu waktu penantiannya untuk bertemu dengan si buah hati berakhir sia-sia.Yang lebih menyayat hati, Ibu ini masih harus melahirkan bayi perempuannya yang sudah tak bernyawa.
Ia mengungkapkan bahwa itu adalah pengalaman luka yang cukup emosional dan ingin ia hilangkan dari ingatannya. Gabriella mengungkapkan betapa takutnya ia saat hendak melahirkan bayinya, karena ia selalu menginginkannya menjadi momen terindah dalam hidupnya, tapi di sini ia harus kehilangan anak yang bahkan belum sempat dilahirkan.
Menurut para dokter, laporan post-mortem mengungkapkan, Baby Poppy telah meninggal karena serangan jantung.
(Baca juga : Hati-hati 5 Benda Rumahan ini Berisiko Sebabkan Anak Keracunan)
Hal ini terjadi setelah ia diracuni secara tidak sengaja oleh tingkat keasaman tinggi yang ada di tubuh Gabriella, karena kondisi hati yang terkait dengan kehamilan yakni kolestasis intrahepatik (ICP).
Apa yang sebenarnya terjadi pada si bayi? Dikatakan bahwa Gabriella mengalami mual terus-menerus sepanjang kehamilannya dan tidak ada gejala lain yang tidak biasa dan bayinya tampak sehat dan tumbuh normal.
Saat kehamilannya berlanjut, Gabriella mengalami perut yang sedikit gatal, yang diasumsikannya karena peregangan kulit. Ia berpikir bahwa ini adalah keluhan umum yang sering dialami ibu hamil. Namun, ternyata gejala gatal perut ini pertanda kondisi yang serius.
Dikatakan bahwa rasa gatal yang Gabriella alami sebenarnya adalah gejala ICP yang menghambat aliran asam empedu, yang konon merupakan racun bagi janin, dari organ hati ke hati serta usus.
(Baca juga : Awasi Gejala Keracunan pada Anak, Mereka Lebih Berisiko Mengalaminya daripada Orang Dewasa)
ICP (Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy) adalah kelainan hati yang berpotensi serius selama kehamilan. Dalam kondisi ini, asam empedu tidak mengalir dengan baik dan terbentuk di tubuh ibu hamil.
Periset mengklaim bahwa tidak ada obat untuk ICP, namun kondisinya akan lenyap begitu bayi lahir. Alasan utama Gabriella membagikan ceritanya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit yang secara tidak sengaja membunuh bayinya pada kehamilan sembilan bulan.
Semoga kisah ini menjadi pelajaran bagi para ibu hamil untuk tak melulu menyepelekan tanda-tanda umum selama kehamilan. Setuju, Bu? (*)
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR