Nakita.id - Bayi baru lahir memang rentan mengalami sakit, entah itu flu, kembung, hingga diare yang bisa menghilangkan banyak cairan di tubuhnya.
Nah, kalau bayi sudah kena diare, jangan anggap remeh karena nyawa bisa menjadi taruhannya. Kotoran bertekstur cair merupakan tanda awal bayi Ibu mengalami diare.
Diare bisa menjadi penyakit yang berbahaya karena bayi akan kehilangan cairan begitu banyak. Makanya penting bagi kita untuk tahu penyebab utama bayi mengalami diare. Jika sudah tahu, cara mengobatinya juga akan mudah dan cepat.
Normalnya, tekstur kotoran bayi memang lembek, terutama pada beberapa bulan pertama.
(Baca juga : 3 Hal Utama Penyebab Diare pada Anak)
"Kotoran akan memiliki konsistensi berair dan buang air besar akan terjadi lebih sering," kata Shaista Safder, gelar M.D., seorang pediatric gastroenterologist di Arnold Palmer Hospital for Children, Orlando.
Gejala awalnya, bayi yang terserang diare akan mengalami demam atau tidak mau makan. Tapi jangan cukup puas dengan mengetahui gejala saja, berikut penyebab utama bayi mengalami diare:
1# Infeksi virus. Rotavirus adalah penyebab paling umum diare pada anak usia 2 tahun ke bawah. Untungnya, jumlah anak-anak yang mendapat infeksi pada organ usus mereka telah menurun secara signifikan sejak diperkenalkannya vaksin rotavirus oral pada 2006.
"Anak yang divaksinasi masih bisa mendapatkan rotavirus, tetapi mereka cenderung memiliki gejala lebih ringan dan lebih cepat sembuh," kata Dr Shaista.
(Baca juga : 5 Kesalahan Saat Menangani Anak Diare)
2# Penggunaan antibiotik. Sekitar satu dari 10 anak yang minum antibiotik mengalami diare, mual, dan sakit perut.
"Selain menargetkan bakteri jahat, antibiotik juga membunuh bakteri sehat di dalam usus, yang dapat menyebabkan sakit perut atau diare," kata Iona Munjal, MD, direktur Pediatric Antimicrobial Stewardship Program dari The Children's Hospital di Montefiore Medical Center, Bronx, New York.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR