Nakita.id - Pemulihan setelah menjalani operasi sesar memang butuh waktu lebih lama dibandingkan persalinan normal. Tapi, yang perlu menjadi perhatian ialah tanda infeksi yang bisa terjadi.
Pada kondisi normal, setelah operasi sesar Ibu akan merasakan hal-hal berikut:
- Nyeri di lokasi bekas sayatan: Hal ini dikarenakan operasi sesar adalah operasi perut besar, di mana lapisan jaringan dipotong dan ditembus untuk mencapai rahim sehingga ada rasa nyeri setelah tindakan operasi. Rasa sakit seperti ini biasanya mereda dengan asupan obat penghilang rasa sakit.
- Kulit kering di lokasi bekas sayatan: Kulit akan mengering saat bekas luka sembuh, tapi ini tidak akan menyakitkan. Krim obat yang diresepkan dokter bisa menjadi solusi untuk menjaga agar area tersebut tetap bersih dan tidak kering.
- Timbulnya rasa gatal: Kondisi ini mengikuti kulit kering seperti yang terjadi pada bekas luka yang sembuh. Namun jangan digaruk karena bisa menyebabkan perdarahan di kemudian hari. Bila rasa gatalnya terlalu parah, segera ke dokter.
- Berkeringat: Lokasi sayatan turun di bawah lipatan kulit Ibu (terjadi pada kebanyakan perempuan dengan kelebihan berat badan) menyebabkan berkeringat banyak karena kelembapan.
(Baca juga : Mengatasi Keluhan Usai Operasi Sesar)
Jika infeksi muncul di lokasi sayatan, maka hal ini bisa menunda proses penyembuhan dan membutuhkan lebih banyak perhatian dan perawatan.
Kadang-kadang, Ibu mungkin berpikir bahwa sedikit rasa sakit dan bengkak bukanlah hal berbahaya, tapi sebenarnya kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya masalah. Ada kemungkinan Ibu terkena infeksi atau sepsis.
Sebaiknya, Ibu jangan menunda tindakan dan segera bertemu dengan dokter untuk menghindari terjadinya kondisi parah.
(Baca juga : Cara Mudah dan Cepat agar Luka Sesar Cepat Sembuh)
Menurut Dr. Beena Jeysingh dari Motherhood Hospitals di Bengaluru, India, inilah tanda-tanda yang perlu diwaspadai pada luka pascasesar:
- Rasa sakit yang tak tertahankan: Jika rasa sakit tak kunjung reda bahkan setelah meminum obat penghilang rasa sakit dan Ibu juga tidak dapat bergerak atau bahkan duduk, hubungi dokter untuk memeriksa insisi.
- Bengkak: Ini bisa menjadi salah satu tanda infeksi internal yang perlu diperiksa.
- Perdarahan: Darah yang mengalir dari tempat bekas luka adalah keadaan darurat dan bisa jadi tanda adanya robekan bekas luka, sehingga ini memerlukan pertolongan medis segera.
- Demam: Ini bisa menandakan adanya infeksi, terutama jika Ibu terserang demam bersamaan dengan rasa sakit dan bengkak di tempat sayatan.
- Pembentukan pus/nanah: Pus di tempat insisi tidak normal. Sayatan yang sembuh harus menjadi kering, bukan nanah atau cairan apapun yang mengalir keluar. Jika ada nanah, hal ini mengindikasikan adanya infeksi yang bila tidak diobati bisa menyebabkan sepsis.
- Bengkak di bagian lain tubuh: Terkadang Ibu mungkin merasa bengkak pada ketiak atau leher yang bersamaan dengan rasa sakit di lokasi bekas luka.
- Perdarahan vagina: Jika perdarahan pascaoperasi terlalu banyak untuk ditangani dan Ibu perlu mengganti setidaknya empat sampai lima perban setiap hari, konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini. (*)
(Baca juga : Jangan Pakai Antiseptik Saat Merawat Luka Bekas Caesar)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR