Nakita.id - Banyak cara alternatif untuk mengembangkan semua alat indera bayi, salah satunya cara melatih kepekaan rasa terhadap makanan.
Hal ini penting baginya untuk bisa mengembangkan rasa dengan baik, sehingga pola makannya lebih terjaga ketika tumbuh lebih dewasa dan bukan menjadi pemilih.
"Mengajarkan anak-anak untuk menghargai berbagai macam makanan sama pentingnya dengan keterampilan hidup lainnya," ungkap seorang ahli diet yang terkemuka The Baby Steps, Diana K. Rice, R.D.
"Tidak hanya akan membantu mereka secara teratur dalam mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, tapi juga sangat penting untuk keterampilan sosial di kemudian hari," tambah Diana.
Ibu yang memberikan ASI termasuk salah satu cara bayi belajar mengenal rasa dan tekstur. Tapi bagaimana langkah tepat agar Ibu dapat melakukannya?
Berikut adalah cara untuk melakukannya dengan benar:
Baca juga : Tip dan Trik Bila Bayi Menolak MPASI
1. Jangan hanya memberikan apa yang anak inginkan. Bila Ibu memiliki anak yang telah berusia 3 tahun, maka Ibu akan melihat anak yang mulai memilih makanan.
Untuk menghindari waktu makan si kecil yang rewel, cobalah memberikan anak wortel yang telah ditumbuk halus. Sebaiknya hindari memberi makan bayi sesuai dengan yang diinginkannya saja.
Bila anak mulai suka dengan satu sayuran, Ibu bisa memberikannya dalam jangka waktu sekitar seminggu agar anak ingat rasa dari sayuran tersebut.
Bayi yang sulit makan juga bisa diatasi dengan memberikan sedikit susu dalam makanan padat sebagai penambah rasa, bisa juga dengan rempah-rempah alami yang menyehatkan lainnya.
2. Membuat makan bersama keluarga menjadi penting. Makan bersama dengan keluarga tidak hanya membuat waktu makan menjadi menyenangkan, tetapi hal ini penting sebagai fase mengenalkan rasa pada bayi sejak dini.
Ibu setidaknya mampu mempersiapkan hidangan makan malam setiap hari atau minimal di akhir pekan.
Dengan kuantitas makan malam bersama di rumah, bayi akan melihat bagaimana seluruh keluarganya makan, sehingga terbentuk rasa kenyamanan dengan mencoba makanan baru, terutama bila Ibu memberinya contoh terlebih dahulu.
Baca juga : Begini Cara Ajarkan Anak Agar Tidak Memainkan Makanan
3. Beri anak makanan dalam porsi kecil. Diana merekomendasikan dua hal yang paling penting untuk diingat, yakni untuk mulai memberi makan anak dengan porsi sedikit terlebih dahulu dan memberikan makanan secara konsisten.
"Jika anak makan sepotong, Ibu dapat memberinya lebih banyak, tapi bukan berarti Ibu boleh menekannya. Dimakan atau tidaknya porsi kecil makanan, berikan lagi dalam beberapa hari sampai ia akhirnya mau memakannya. "
4. Jangan kecewa jika anak tidak menyukai makanan yang disajikan. Bagian dari pelatihan rasa adalah tahap yang memungkinkan bayi untuk mengeksplorasi lebih banyak.
Diana ingin mendorong orangtua untuk mencoba latihan ini: menempatkan anak di kursi tinggi dan berikan anak tiga mainan kecil. Apakah ia tertarik pada salah satu mainan dan mengabaikan yang lain? Apakah anak mengabaikan mainan yang Ibu berikan?
Bila si kecil belum mau mencoba makanan baru, Ibu harus memberinya terus menerus secara konsisten sampai ia mau menerimanya. Tapi, bila anak memang tidak suka, Ibu bisa mencoba memberinya alternatif makanan lain.
Baca juga : Sulit Makan Karena Telat Kenalkan Makanan Padat
5. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Bila anak Ibu sudah menginjak usia batita, maka tidak ada kata terlambat untuk mengajarkannya sesegera mungkin. Diana berkata, "Selera rasa yang Ibu kembangkan di masa kecil memengaruhi pola makan seumur hidup.”
Semakin banyak anak yang tumbuh dengan selera makan yang buruk dan tidak mau menerima makanan baru, maka Ibu harus lebih ekstra memberi pelatihan rasa pada anak.(*)
Dua Resep Spesial ala Anchor yang Wajib Dicoba, Meracik Keajaiban Momen Liburan Bersama Keluarga
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR