Nakita.id - Sadar atau tidak, banyak bakteri yang ada di sekitar tubuh dan hidup kita.
Sayangnya tak banyak yang menyadari bahaya tersebut padahal bakteri dapat mengancam hidup kita salah satunya adalah bakteri pneumokokus.
Pneumokokus atau dikenal juga dengan sebutan IPD ( Invasive Pneumococal Diaseae) adalah salah satu bakteri yang menyebabkan infeksi saluran napas pada anak.
Infeksi pneumokokus disebabkan bakteri streptococcus pneumoniae yang tinggal di saluran hidung dan tenggorokan.
Bakteri pneumokokus merupakan penyebab infeksi serius mulai dari pneunomia (radang paru), meningitis (radang selaput otak), dan infeksi darah (sepsis).
Baca juga: 2 Penyakit Akibat Bakteri yang Sering Menyerang Kemaluan Wanita | Nakita.Grid.ID
Penyakit lain yang disebabkan oleh pneumokokus antara lain penyakit di telinga, hidung, atau tenggorokan (THT), seperti media otitis (radang telinga tengah) dan sinusitis (infeksi pada sinus).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penyakit akibat bakteri pneumokokus adalah penyebab kematian balita nomor satu di dunia.
Ibu harus waspada sebab bakteri ini mudah menyebar di hunian lingkungan padat serta tempat-tempat umum seperti penitipan anak atau sekolah.
Penyebarannya pun terbilang cukup mudah karena melalui pernapasan.
Misalnya saat penderitanya batuk,bersin atau berbicara.
Baca juga: Benarkah Autisme Juga Bisa Disebabkan oleh Bakteri Usus?
Penggunaan alat makan yang bersamaan juga berisiko terjadinya penyebaran bakteri ini.
Selain itu, hindari penggunaan handuk bersamaan serta memegang tisu yang bekas dipakai penderitanya.
Lalu bagaimana cara pencegahan yang bisa dilakukan agar tak tertular pneumokokus ini?
Salah satu pencegahan pnemokokus dengan imunisasi Pneumococcal Saccharine Conjugated Vaccine (PCV7).
Baca juga: Keringat Itu Tidak Berbau. Bakteri Inilah yang Membuat Ketiak Jadi Bau!
Vaksin ini membantu mencegah penyakit pneumokokus invasif (IPD) pada anak di bawah dua tahun dan melindungi anak hingga sembilan tahun.
Penting bagi Ibu untuk menjaga kebersihan misalnya dengan mencuci tangan sebelum makan.
Jauhkan dari berbagai paparan negatif misalnya udara kotor, asap rokok serta orang yang sedang sakit.
Salah satu hal yang terpenting adalah penuhi kebutuhan ASI sebab anak yang tak dapat cukup ASI lebih berisiko mengalami baketeri ini.
Bila sudah terlajur terkena pneumonia atau meningitis, pengobatan satu-satunya adalah dengan pemberian antibiotik.
Sayangnya, sebagian besar antibiotik sudah tidak mempan lagi terhadap pneumokokus.
Maka, alangkah baiknya kita mencegah infeksi bakteri ini khususnya pada anak.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR