4. Ia merasa tertekan
Anak-anak bisa saja memiliki kelebihan jadwal, seperti mungkin beralih dari bermain sepak bola ke les piano, berolahraga lalu ke rumah teman, dan ini membuatnya sangat stres.
Mereka membutuhkan waktu luang untuk bermain secara kreatif, serta bersantai.
Anak-anak juga dapat menjadi stres karena apa yang terjadi di sekitar mereka.
Seperti masalah dalam pernikahan orang tua mereka, kepindahan atau perubahan sekolah, atau bahkan peristiwa yang mereka dengar pada berita malam.
Ketika seorang anak merasakan beban dari peristiwa-peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, dia bisa menjadi sangat berkaca-kaca.
Baca Juga : Kosmetik Online Shop Senilai Ratusan Juta Disita BPOM, Ini Daftarnya!
5. Ia ingin perhatian
Si Kecil tahu jika menangis adalah cara yang bagus untuk mendapatkan perhatian orangtuanya.
Perhatian, bahkan ketika itu negatif, memperkuat perilaku.
Jadi dengan mengatakan, "Berhentilah menjerit," atau "Mengapa kamu menangis sekarang?" dapat mendorong kemarahan Si Kecil untuk terus berlanjut.
Abaikan perilaku mencari perhatian bila memungkinkan.
Hindari kontak mata dan jangan melakukan percakapan apa pun ketika Si Kecil mencari perhatian Moms.
Dia akan melihat bahwa itu tidak menyenangkan untuk melampiaskan amarah atau berteriak keras ketika dia tidak memiliki perhatian yang diinginkan.
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR